Punya Kas Jumbo, Bukalapak (BUKA) Raih Passive Income Rp1 Triliun dari Deposito dkk

avatar
· Views 53
Punya Kas Jumbo, Bukalapak (BUKA) Raih Passive Income Rp1 Triliun dari Deposito dkk
PT Bukalapak.com Tbk (BUKA) memiliki likuiditas yang solid meski mencatatkan kerugian. (Foto: MNC Media)

IDXChannel - PT Bukalapak.com Tbk (BUKA) memiliki likuiditas yang solid meski mencatatkan kerugian. Posisi kas dan setara kas perseroan pada akhir tahun lalu mencapai Rp19 triliun.

Chief Executive Officer (CEO) Bukalapak, Willix Halim menilai, perseroan memiliki ketahanan finansial yang kuat untuk mendukung strategi mencetak profitabilitas di masa depan.

Baca Juga:
Punya Kas Jumbo, Bukalapak (BUKA) Raih Passive Income Rp1 Triliun dari Deposito dkk Bukalapak (BUKA) Rugi Rp1,55 Triliun di 2024, Restrukturisasi Timbulkan Beban

“Saat kami bertransisi menuju model bisnis yang lebih ramping dan berkelanjutan, kami telah mengambil langkah strategis untuk mengoptimalkan operasi kami," katanya, Rabu (19/3/2025).

Dalam laporan keuangan BUKA, pendapatan keuangan perseroan mencapai Rp1,04 triliun. Kinerja non-operasional tersebut berasal dari bunga deposito, bank, dan obligasi yang ditanamkan dari kas milik Bukalapak.

Angka tersebut mencapai 24 persen jika dibandingkan dengan pendapatan operasional BUKA dari segmen O2O dan marketplace. Sepanjang 2024, pendapatan BUKA tercatat Rp4,4 triliun.

Bukalapak menyimpan deposito berjangka yang terbesar dalam bentuk rupiah Rp5 triliun di Bank BRI dan Rp4,3 triliun di Standard Chartered Bank Singapore Ltd dalam bentuk dolar AS.

Di samping itu, perseroan juga berinvestasi pada sejumlah saham yang tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI) Rp1,9 triliun, reksa dana Rp530 miliar, dan obligasi pemerintah Rp3,19 triliun.

Pendapatan pasif alias passive income ini membantu tekanan pada bottom line perseroan. Pasalnya, kerugian operasional BUKA pada 2024 mencapai Rp2,5 triliun sehingga rugi bersih berkurang menjadi Rp1,5 triliun

Sebagian kas Bukalapak berasal dari penawaran perdana saham alias initial public offering (IPO). Hingga akhir 2024, sisa dana IPO perseroan mencapai Rp9,3 triliun di mana saat IPO beberapa tahun lalu perusahaan meraih dana hingga Rp21,3 triliun setelah dikurangi biaya emisi.

(Rahmat Fiansyah)

Tuyên bố miễn trừ trách nhiệm: Quan điểm được trình bày hoàn toàn là của tác giả và không đại diện cho quan điểm chính thức của Followme. Followme không chịu trách nhiệm về tính chính xác, đầy đủ hoặc độ tin cậy của thông tin được cung cấp và không chịu trách nhiệm cho bất kỳ hành động nào được thực hiện dựa trên nội dung, trừ khi được nêu rõ bằng văn bản.

Website Cộng đồng Giao Dịch FOLLOWME: www.followme.asia

Bạn thích bài viết này? Hãy thể hiện sự cảm kích của bạn bằng cách gửi tiền boa cho tác giả.
avatar
Trả lời 0

Tải thất bại ()

  • tradingContest