
IDXChannel – Harga minyak sawit mentah (CPO) turun pada perdagangan Rabu (19/3/2025), seiring dimulainya kembali aktivitas pasar usai libur.
Menurut data pasar, hingga pukul 15.51 WIB, kontrak berjangka (futures) CPO di Bursa Malaysia Derivatives melemah 0,55 persen ke level MYR4.347 per ton.

Sentimen pasar tertekan oleh pelemahan harga energi setelah Rusia menyetujui usulan Presiden AS Donald Trump untuk menghentikan sementara serangan terhadap infrastruktur energi oleh Moskow dan Kyiv.
Di sisi ekspor, mengutip Trading Economics, survei kargo memperkirakan pengiriman minyak sawit Malaysia turun antara 7,5 persen hingga 10,1 persen dalam 15 hari pertama Maret, mencerminkan permintaan yang terus melemah dari pembeli utama.

Sementara itu, pelaku pasar mencermati surat edaran dari Dewan Minyak Sawit Malaysia (MPOB) yang menyatakan bahwa tarif pajak ekspor minyak sawit mentah pada April tetap 10 persen, meskipun harga referensi mengalami kenaikan.
Di sisi lain, laporan menyebutkan bahwa Indonesia, sebagai produsen utama, berencana menaikkan pungutan ekspor minyak sawit menjadi 4,5 persen-10 persen dari harga referensi minyak sawit mentah, naik dari sebelumnya 3 persen-7,5 persen, guna mendukung peningkatan pencampuran biodiesel.

Proyeksi Pekan Ini
Menurut trader senior minyak sawit Interband Group of Companies, Jim Teh, futures CPO diperkirakan bergerak melemah pekan ini dalam kisaran MYR4.000 hingga MYR4.200 per ton.
"Perang dagang global yang dipicu oleh Amerika Serikat (AS) membuat pelaku pasar tetap berhati-hati dan cenderung menunggu di luar pasar, mengingat tarif perdagangan diperkirakan meningkat dalam beberapa pekan ke depan," ujarnya kepada Bernama.
Dari sisi permintaan, Teh menyebut, China, India, Pakistan, serta beberapa negara di Timur Tengah dan Uni Eropa masih menjadi pembeli utama. Ia juga menegaskan bahwa stok dari Indonesia dan Malaysia masih mencukupi.
Sementara itu, analis perdagangan minyak sawit David Ng memperkirakan harga bergerak stabil didukung oleh faktor fundamental yang kuat.
"Produksi yang masih melemah akan menjaga level stok nasional tetap rendah. Kami memperkirakan harga CPO berada di kisaran MYR4.400 hingga MYR4.650 per ton pekan [ini]," katanya. (Aldo Fernando)
Được in lại từ Idxchannel, bản quyền được giữ lại bởi tác giả gốc.
Tuyên bố miễn trừ trách nhiệm: Quan điểm được trình bày hoàn toàn là của tác giả và không đại diện cho quan điểm chính thức của Followme. Followme không chịu trách nhiệm về tính chính xác, đầy đủ hoặc độ tin cậy của thông tin được cung cấp và không chịu trách nhiệm cho bất kỳ hành động nào được thực hiện dựa trên nội dung, trừ khi được nêu rõ bằng văn bản.
Website Cộng đồng Giao Dịch FOLLOWME: www.followme.asia
Tải thất bại ()