Empat Saham Ini Bisa Jadi Opsi Menarik saat IHSG Bergerak Variatif

IDXChannel - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diproyeksi bergerak variatif di kisaran 6.300-6.475 pada Kamis (20/3/2025).

Pengamat pasar modal sekaligus Founder WH Project, William Hartanto mengatakan, biasanya IHSG akan mengalami rebound setelah sebelumnya sempat melemah. Kondisi tersebut merupakan hal wajar setelah adanya perubahan yang signifikan.

“Namun belum banyak yang bisa disimpulkan dari perdagangan kemarin, karena walaupun terjadi penguatan, nyatanya tren IHSG masih melemah dan belum memperlihatkan adanya potensi reversal. Selain itu, net sell investor asing masih besar,” ujar William dalam risetnya, Kamis (20/3/2025).

Sementara itu, candlestick IHSG bergerak sejalan dengan trendline yang tertera pada gambar chart di atas (garis warna hitam). Dengan demikian, IHSG memiliki resistance pada 6.475.

Sebelumnya, terjadi net sell asing pada perdagangan kemarin, nilainya mencapai Rp965 miliar. Net sell terbesar terjadi pada saham BBCA, BBNI, BBRI, BRIS dan ADRO.

Saham-saham yang menjadi laggards IHSG pada perdagangan hari sebelumnya adalah AMMN, AMRT, GOTO MAPA, dan BBNI sedangkan saham-saham yang menjadi leaders adalah DCII, TPIA, BMRI, BREN dan BBRI.

Berikut beberapa saham yang direkomendasikan secara teknikal:

• JPFA, buy, support 1.930, resistance 2.130.
  Potensi bottoming setelah membentuk pola long legged hammer di perdagangan 2 hari sebelumnya.
• STAA, buy, support 840, resistance 925.
  Pergerakan membentuk pola measured moving up, indikator MACD bullish divergence.
• BBRI, sell on strength, support 3.600, resistance 3.870.
  Potensi pelemahan terindikasi dari kegagalan menembus resistance 3.870.
• BRIS, sell on strength, support 2..270, resistance 2.580.
  Pelemahan konsisten dengan posisi candlestick melemah di bawah MA5 dan MA20.

(DESI ANGRIANI)