
IDXChannel - Bursa Asia menguat pada Kamis (20/3/2025), mengikuti reli Wall Street setelah Federal Reserve (The Fed) AS memutuskan untuk mempertahankan suku bunga acuan.
Berdasarkan data pasar, hingga pukul 08.35 WIB, Nikkei 225 Jepang naik 0,19 persen, sedangkan Topix yang lebih luas tumbuh 0,45 persen.

Demikian pula, KOSPI Korea Selatan terkerek 0,24 persen, STI Index Singapura mendaki 0,15 persen, dan ASX 200 Australia terapresiasi 0,97 persen.
Berbeda, Shanghai Composite melemah 0,22 persen dan Hang Seng Hong Kong turun 0,77 persen.

China mempertahankan suku bunga pinjaman utama pada Kamis, seiring upaya Negeri Tirai Bambu tersebut menyeimbangkan dukungan terhadap pertumbuhan ekonomi dan stabilitas mata uang di tengah meningkatnya ketegangan perdagangan.
Bank Sentral China (PBoC) menetapkan suku bunga pinjaman utama (LPR) tenor 1 tahun di 3,1 persen dan tenor 5 tahun di 3,6 persen, tidak berubah sejak pemangkasan seperempat poin pada Oktober 2024.

Wall Street Menguat
Indeks utama Wall Street ditutup menguat pada Rabu setelah The Fed mempertahankan proyeksi suku bunga 2025, membuka peluang pelonggaran kebijakan moneter.
Nasdaq Composite naik 1,4 persen ke 17.750,8, sementara S&P 500 menguat 1,1 persen ke 5.675,3. Dow Jones Industrial Average juga bertambah 0,9 persen ke 41.964,6.
Mengutip MT Newswires, seluruh sektor mencatatkan kenaikan, dipimpin oleh sektor konsumsi diskresioner dan energi.
Komite Pasar Terbuka Federal (FOMC) mempertahankan suku bunga acuan di kisaran 4,25 persen hingga 4,50 persen untuk pertemuan kedua berturut-turut.
The Fed juga tidak mengubah kebijakan moneternya hingga 2027, meski menurunkan proyeksi pertumbuhan ekonomi.
Pejabat bank sentral masih memperkirakan suku bunga acuan berada di level 3,9 persen tahun ini, sejalan dengan panduan pada Desember lalu.
"Ketidakpastian terkait prospek ekonomi meningkat," kata FOMC dalam pernyataannya.
Sementara itu, Ketua The Fed Jerome Powell menegaskan bahwa bank sentral tidak perlu terburu-buru dalam menyesuaikan kebijakan, mengulang kembali pernyataan sebelumnya.
"Meski The Fed tetap menilai kondisi ekonomi saat ini cukup positif, komite mulai mewaspadai sejumlah tantangan, terutama dari kebijakan fiskal," ujar analis Stifel dalam laporannya.
Imbal hasil obligasi AS bergerak turun pada Rabu, dengan yield obligasi tenor dua tahun turun 6,3 basis poin ke 3,98 persen, sementara yield obligasi 10 tahun melemah 3,3 basis poin ke 4,25 persen.
Sementara itu, perhatian investor global tertuju pada Turki setelah pesaing utama Presiden Tayyip Erdogan ditahan.
Partai oposisi menyebut langkah tersebut sebagai “kudeta terhadap presiden kami berikutnya." Bursa saham Turki anjlok, sementara lira (USD/TRY) sempat merosot hingga 14,5 persen terhadap dolar AS sebelum akhirnya memangkas sebagian kerugian.
Di Eropa, Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky berbicara dengan Presiden AS Donald Trump pada Rabu, dengan keduanya sepakat untuk bekerja sama mengakhiri perang di Ukraina.
"Kita hidup dalam masyarakat yang sangat terhubung, akan selalu ada peristiwa besar yang terjadi di dunia," kata managing partner di Keator Group, firma manajemen kekayaan di Lenox, Massachusetts, Matthew Keator.
"Namun, saya percaya investor jangka panjang memiliki kemampuan untuk mengabaikan kebisingan harian dan tetap fokus pada prospek ke depan." (Aldo Fernando)
作者:20/03/2025 08:48 WIB,文章来源Idxchannel,版权归原作者所有,如有侵权请联系本人删除。
风险提示:以上内容仅代表作者或嘉宾的观点,不代表 FOLLOWME 的任何观点及立场,且不代表 FOLLOWME 同意其说法或描述,也不构成任何投资建议。对于访问者根据 FOLLOWME 社区提供的信息所做出的一切行为,除非另有明确的书面承诺文件,否则本社区不承担任何形式的责任。
FOLLOWME 交易社区网址: www.followme.asia
加载失败()