Harga CPO Menguat, Didukung Data Ekspor Malaysia dan Indonesia

avatar
· Views 52
Harga CPO Menguat, Didukung Data Ekspor Malaysia dan Indonesia
Harga CPO Menguat, Didukung Data Ekspor Malaysia dan Indonesia. (Foto: Freepik)

IDXChannel – Harga minyak sawit mentah (CPO) Malaysia naik pada Kamis (20/3/2025), memperpanjang penguatan untuk hari kedua setelah data terbaru dari Statistik Malaysia menunjukkan ekspor minyak sawit melonjak 31,8 persen secara tahunan pada Februari.

Berdasarkan data pasar, pukul 15.40 WIB, kontrak berjangka (futures) CPO di Bursa Malaysia Derivatives menguat 0,27 persen ke MYR4.400 per ton.

Baca Juga:
Harga CPO Menguat, Didukung Data Ekspor Malaysia dan Indonesia Pasarkan Produk Investasi ST014, BSI (BRIS) Incar Penjualan Rp1 Triliun

Sementara itu, mengutip Trading Economics, Dewan Minyak Sawit Malaysia (MPOC) mencatat permintaan yang lebih lemah dari pembeli utama seperti India dan China sebagian tertutupi oleh meningkatnya minat dari kawasan Afrika Sub-Sahara.

MPOC juga memperkirakan harga akan bergerak di kisaran MYR4.400 hingga MYR4.600 pada Maret.

Baca Juga:
Harga CPO Menguat, Didukung Data Ekspor Malaysia dan Indonesia BI Tahan Suku Bunga, Ekonom: Rupiah Masih Melemah dan Capital Outflow Cukup Masif

Di Indonesia, negara produsen terbesar, ekspor minyak sawit mentah dan olahan naik 62,2 persen secara bulanan pada Februari, mencapai level tertinggi dalam empat bulan. Kenaikan ini didorong oleh kebijakan pemerintah RI yang menurunkan pajak ekspor guna menarik lebih banyak pembeli dari Malaysia.

Selain itu, Indonesia dikabarkan berencana menaikkan pungutan ekspor minyak sawit menjadi 4,5 persen hingga 10 persen dari harga acuan minyak sawit mentah, naik dari 3 persen hingga 7,5 persen sebelumnya, guna mendukung peningkatan pencampuran biodiesel.

Baca Juga:
Harga CPO Menguat, Didukung Data Ekspor Malaysia dan Indonesia Potensi Dividen di Depan Mata, Begini Proyeksi Saham Asuransi Tugu Pratama (TUGU)

Sebelumnya, trader minyak sawit David Ng mengatakan kenaikan harga minyak kedelai didorong oleh prospek permintaan yang lebih kuat, terutama dari India dan China.

"Cuaca buruk mulai berkembang di beberapa wilayah utama penghasil kedelai, yang dapat mempengaruhi hasil panen dan pada akhirnya mendukung harga minyak nabati. Kami melihat level support di MYR4.350 dan resistance di MYR4.580," ujarnya kepada Bernama.

Namun, menurut trader senior minyak sawit Interband Group of Companies, Jim Teh, futures CPO diperkirakan bergerak melemah pekan ini

"Perang dagang global yang dipicu oleh Amerika Serikat (AS) membuat pelaku pasar tetap berhati-hati dan cenderung menunggu di luar pasar, mengingat tarif perdagangan diperkirakan meningkat dalam beberapa pekan ke depan," ujarnya kepada Bernama.

Dari sisi permintaan, Teh menyebut, China, India, Pakistan, serta beberapa negara di Timur Tengah dan Uni Eropa masih menjadi pembeli utama. Ia juga menegaskan bahwa stok dari Indonesia dan Malaysia masih mencukupi. (Aldo Fernando)

Tuyên bố miễn trừ trách nhiệm: Quan điểm được trình bày hoàn toàn là của tác giả và không đại diện cho quan điểm chính thức của Followme. Followme không chịu trách nhiệm về tính chính xác, đầy đủ hoặc độ tin cậy của thông tin được cung cấp và không chịu trách nhiệm cho bất kỳ hành động nào được thực hiện dựa trên nội dung, trừ khi được nêu rõ bằng văn bản.

Website Cộng đồng Giao Dịch FOLLOWME: www.followme.asia

Bạn thích bài viết này? Hãy thể hiện sự cảm kích của bạn bằng cách gửi tiền boa cho tác giả.
avatar
Trả lời 0

Tải thất bại ()

  • tradingContest