
IDXChannel - Harga minyak mentah berakhir menguat pada Jumat (21/3/2025) pekan lalu, memperpanjang kenaikan mingguan dan mendekati level resistance utama.
Sentimen pasar menguat berkat meningkatnya risiko geopolitik serta disiplin pasokan yang diperbarui di kalangan produsen utama, meskipun tren pergerakan rata-rata masih menunjukkan kecenderungan bearish.

Minyak jenis WTI ditutup di USD68,28 per barel, naik 0,31 persen dalam sehari dan 1,64 persen dalam sepekan. Harga saat ini berada tepat di bawah titik resistensi penting di USD68,97, yang menjadi perhatian utama para trader.
Mengutip analisis FX Empire, jika berhasil menembus level ini, harga diperkirakan akan bergerak menuju rata-rata pergerakan 200 hari (MA-200) di USD70,10, lalu ke rata-rata 50 hari di USD71,10. Meskipun diperkirakan ada hambatan teknikal pada uji coba pertama, momentum bullish tampaknya terus berkembang.

Di sisi bawah, level support awal berada di USD66,83. Jika level ini ditembus, harga bisa turun ke USD66,09 dan level lebih rendah di USD65,01.
Tren jangka panjang masih bearish secara teknikal, tetapi jika harga mampu bertahan di atas rata-rata 50 hari (MA-50) di USD71,10, itu bisa menjadi sinyal perubahan sentimen pasar yang signifikan.

Sanksi Iran Perketat Pasokan Global
Sanksi baru AS terhadap ekspor minyak Iran semakin memperkuat tekanan bullish. Kali ini, sanksi mencakup kilang independen asal China, meningkatkan kemungkinan langkah penegakan yang lebih ketat.
Analis ANZ Bank memperkirakan ekspor Iran bisa turun hingga 1 juta barel per hari akibat kebijakan ini. Sementara itu, analis Kpler mencatat ekspor Iran pada Februari mencapai lebih dari 1,8 juta barel per hari, meskipun volume sebenarnya bisa lebih rendah karena praktik penyamaran kapal tanker.
Strategi OPEC+
Dukungan tambahan bagi harga minyak juga datang dari keputusan terbaru OPEC+, yang mengumumkan pemotongan produksi oleh tujuh negara anggota dengan kisaran 189.000 hingga 435.000 barel per hari hingga Juni 2026.
Pemangkasan ini bertujuan mengimbangi kelebihan produksi sebelumnya serta menyeimbangkan peningkatan pasokan OPEC+ sebesar 138.000 barel per hari pada April mendatang.
Prospek Pasar
Meskipun tren rata-rata pergerakan masih menurun, struktur harga jangka pendek tetap menunjukkan kecenderungan bullish. Gangguan pasokan akibat sanksi Iran serta kebijakan OPEC+ menjadi faktor fundamental yang kuat.
Jika WTI mampu menembus USD68,97, harga berpotensi naik ke kisaran USD70–USD71 dalam waktu dekat. Selama harga bertahan di atas USD66,83, bias pasar tetap mengarah ke atas, dengan peluang uji resistance utama semakin terbuka. (Aldo Fernando)
Được in lại từ Idxchannel, bản quyền được giữ lại bởi tác giả gốc.
Tuyên bố miễn trừ trách nhiệm: Quan điểm được trình bày hoàn toàn là của tác giả và không đại diện cho quan điểm chính thức của Followme. Followme không chịu trách nhiệm về tính chính xác, đầy đủ hoặc độ tin cậy của thông tin được cung cấp và không chịu trách nhiệm cho bất kỳ hành động nào được thực hiện dựa trên nội dung, trừ khi được nêu rõ bằng văn bản.
Website Cộng đồng Giao Dịch FOLLOWME: www.followme.asia
Tải thất bại ()