- USD/IDR menghentikan fase konsolidasi dari pekan lalu dengan melonjak ke 16.592.
- Indeks Dolar AS mendapatkan dorongan dari sikap hawkish The Fed, saat ini di sekitar 104.
- Fokus utama akan tertuju pada PCE AS setelah sejumlah data PMI global.
Pasangan mata uang USD/IDR bergerak lebih tinggi lagi pada perdagangan hari Senin menjelang penutupan pasar keuangan Republik Indonesia (RI). Rupiah Indonesia anjlok ke 16.592 melawan Dolar AS (USD), tampak mengarah ke level Tertinggi akhir Februari di 16.630.
Indeks Dolar AS (DXY), yang mengukur USD terhadap enam mata uang utama, masih melanjutkan kenaikannya dari Jumat pekan lalu, pada saat berita ini ditulis, indeks tersebut sedang bergerak di dekat 104,10. Sementara itu, imbal hasil obligasi Treasury AS bertenor 10 tahun dan 2 tahun menguat, yang masing-masing berada di 4,29% dan 3,98%.
Pekan lalu, lembaga pemeringkat Moody's menetapkan profil kredit Indonesia di peringkat Baa2. Lembaga ini menilai ekonomi Indonesia tetap tangguh berkat pertumbuhan yang stabil serta kredibilitas kebijakan moneter dan fiskal yang terjaga. PDB riil Indonesia tahun ini dan tahun 2026 diprakirakan tumbuh rata-rata sekitar 5%, yang didorong oleh konsumsi dan investasi swasta yang kuat. Sementara stabilnya volume komoditas mendukung ekspor, kebijakan tarif AS berpotensi menekan prospek pertumbuhan.
Seperti yang dikutip dari Bloomberg, Moody's juga menyoroti peluncuran Daya Anagata Nusantara (Danantara), Dana Kekayaan Negara baru yang bertujuan membiayai serta menarik investasi guna meningkatkan produktivitas. Meski berpotensi memberikan manfaat, Moody's menilai Danantara dapat menimbulkan risiko kelembagaan dan fiskal, yang akan dievaluasi berdasarkan otonomi keuangan, kualitas tata kelola, dan transparansi.
Sementara itu, di Amerika Serikat, Dolar AS mendapat dukungan setelah pernyataan hawkish Ketua The Fed, Jerome Powell, pekan lalu. Powell menyatakan, "Pasar tenaga kerja tetap kuat, dan inflasi mendekati target jangka panjang 2%, meskipun masih sedikit tinggi."
Pada hari Senin, para pedagang akan mencermati rilis awal Indeks Manajer Pembelian (Purchasing Managers Index/PMI) global untuk mendapatkan wawasan terbaru mengenai kondisi ekonomi dunia serta potensi dorongan bagi pasangan mata uang USD/IDR. Namun, fokus utama para pedagang akan tetap tertuju pada Indeks Harga Belanja Konsumsi Pribadi (Personal Consumption Expenditure/PCE) AS yang akan dirilis pada Jumat.
Được in lại từ FXStreet_id, bản quyền được giữ lại bởi tác giả gốc.
Tuyên bố miễn trừ trách nhiệm: Nội dung trên chỉ đại diện cho quan điểm của tác giả hoặc khách mời. Nó không đại diện cho quan điểm hoặc lập trường của FOLLOWME và không có nghĩa là FOLLOWME đồng ý với tuyên bố hoặc mô tả của họ, cũng không cấu thành bất kỳ lời khuyên đầu tư nào. Đối với tất cả các hành động do khách truy cập thực hiện dựa trên thông tin do cộng đồng FOLLOWME cung cấp, cộng đồng không chịu bất kỳ hình thức trách nhiệm nào trừ khi có cam kết rõ ràng bằng văn bản.
Website Cộng đồng Giao Dịch FOLLOWME: www.followme.asia
Tải thất bại ()