Harga Emas Melemah di Tengah Penguatan Dolar dan Kebijakaan Tarif AS

avatar
· Views 46
Harga Emas Melemah di Tengah Penguatan Dolar dan Kebijakaan Tarif AS
Harga Emas Melemah di Tengah Penguatan Dolar dan Kebijakaan Tarif AS. (Foto: Unsplash)

IDXChannel - Harga emas turun pada Senin (24/3/2025) seiring penguatan dolar Amerika Serikat (AS) yang menyentuh level tertinggi dalam lebih dari dua pekan.

Di saat yang sama, investor mencermati sikap lebih berhati-hati Presiden AS Donald Trump terhadap kebijakan tarif bagi mitra dagang.

Menurut data pasar, emas spot (XAU/USD) terkoreksi 0,39 persen menjadi USD3.012,15 per troy ons.

Meskipun masih berada di dekat rekor tertingginya pekan lalu, emas tertekan oleh volatilitas di akhir bulan dan kuartal serta perkembangan baru terkait tarif.

Dalam unggahan di Truth Social, Trump menyatakan bahwa tarif sebesar 25 persen akan dikenakan terhadap negara mana pun yang membeli minyak dan gas dari Venezuela.

Hal ini menambah volatilitas di pasar. Namun, analis Mizuho Securities USA Robert Yawger, dilansir dari Dow Jones Newswires, menyebut dalam catatannya bahwa arus masuk ke emas sebagai aset lindung nilai telah mulai berkurang.

"Kita sudah mencetak rekor demi rekor, dan sekarang pasar tengah mengonsolidasikan kenaikan tersebut, didukung oleh penguatan dolar AS," kata kepala strategi komoditas di TD Securities, Bart Melek.

Sebagai aset lindung nilai terhadap ketidakpastian geopolitik dan ekonomi, emas telah mencapai 16 rekor tertinggi 2025, dengan puncaknya di USD3.057,21 pekan lalu.

Sementara itu, indeks dolar AS (DXY) naik 0,2 persen, mencapai level tertinggi dalam lebih dari dua pekan, membuat emas yang dihargakan dalam dolar menjadi lebih mahal bagi pembeli luar negeri.

Pada Jumat lalu, Trump memberi sinyal bahwa masih ada fleksibilitas dalam penerapan tarif timbal balik yang akan berlaku mulai 2 April, yang diperkirakan dapat meningkatkan inflasi dan menghambat pertumbuhan ekonomi.

Di sisi lain, Federal Reserve (The Fed) mempertahankan suku bunga acuannya pekan lalu dan mengisyaratkan dua kali pemangkasan suku bunga masing-masing sebesar 25 basis poin tahun ini. Kini, investor menantikan data Pengeluaran Konsumsi Pribadi (PCE) AS yang akan dirilis pada Jumat, sebagai indikator inflasi pilihan The Fed.

"Kita melihat emas akan bergerak menuju USD3.150 ke atas di akhir tahun, seiring dengan pelonggaran kebijakan moneter oleh The Fed," ujar Melek.

Sementara itu, pejabat AS dan Rusia menggelar perundingan di Arab Saudi guna mencapai kemajuan menuju gencatan senjata luas di Ukraina.

Washington juga berharap dapat mengamankan kesepakatan terpisah mengenai gencatan senjata maritim di Laut Hitam sebelum mencapai kesepakatan yang lebih luas.

"Jika dalam pekan ini perundingan di Arab Saudi menghasilkan kesepakatan dan harga emas turun karenanya, saya memperkirakan pelemahan itu segera dibeli kembali," kata analis pasar senior di RJO Futures, Bob Haberkorn. (Aldo Fernando)

Tuyên bố miễn trừ trách nhiệm: Quan điểm được trình bày hoàn toàn là của tác giả và không đại diện cho quan điểm chính thức của Followme. Followme không chịu trách nhiệm về tính chính xác, đầy đủ hoặc độ tin cậy của thông tin được cung cấp và không chịu trách nhiệm cho bất kỳ hành động nào được thực hiện dựa trên nội dung, trừ khi được nêu rõ bằng văn bản.

Website Cộng đồng Giao Dịch FOLLOWME: www.followme.asia

Bạn thích bài viết này? Hãy thể hiện sự cảm kích của bạn bằng cách gửi tiền boa cho tác giả.
avatar
Trả lời 0

Tải thất bại ()

  • tradingContest