
IDXChannel - Rupiah sempat melemah ke level terendah sejak Juni 1998 di tengah sejumlah sentimen global dan domestik.
Menurut data pasar, rupiah terdepresiasi hingga 0,54 persen ke level Rp16.640 per USD pada Selasa (25/3/2025), sekitar 09.30 hingga 09.40 WIB. Level ini, berdasarkan data LSEG, mendekati titik terendah Rp16.800 per USD pada Juni 1998 saat krisis moneter Asia.

Sementara, hingga 11.33 WIB, nilai tukar rupiah melemah 0,25 persen ke Rp16.590 per USD.
Sejak awal 2025 (YtD), rupiah sudah melemah 3,17 persen, sedangkan sepanjang 2024 terdepresiasi sebesar 4,51 persen.

Bank Indonesia (BI) memastikan, pada Selasa (25/3), akan melakukan intervensi demi menjaga stabilitas mata uang.
"Ketidakpastian global masih berkaitan dengan dampak kebijakan tarif Trump serta gejolak geopolitik, termasuk efek perang dagang terhadap China dan banyak negara emerging market di Asia," ujar Direktur Pengelolaan Moneter dan Aset Sekuritas BI, Fitra Jusdiman, kepada Reuters, Selasa (25/3).

Pengamat pasar modal Michael Yeoh menilai, pelemahan rupiah lebih disebabkan oleh sentimen negatif dalam negeri ketimbang faktor eksternal.
"Jika kita melihat posisi DXY [indeks dolar AS], memang berada dalam titik konsolidasi yang tinggi yaitu di 104. Tapi perlemahan rupiah ini lebih ke sentimen negatif dalam negeri," ujarnya, Selasa (25/3/2025).
Ia menyoroti ketidakpastian politik serta kebijakan yang belum sepenuhnya diterima oleh investor asing. "Ini terlihat dari bond yield [imbal hasil obligasi bertenor] 10 tahun kita yang semakin melemah ke angka 7,2 persen," katanya.
Michael juga membandingkan kondisi Indonesia dengan Turki, yang sempat mengalami pelemahan lira hingga 12 persen serta penurunan indeks saham sebesar 7 persen dalam sehari.
Terkait intervensi BI, ia menilai langkah tersebut kurang efektif karena berpotensi membebani cadangan devisa dalam jangka menengah dan panjang. "Yang kita perlukan adalah kepercayaan asing kembali," tuturnya.
Menanggapi kemungkinan rupiah menembus level Rp17.000 per USD, pengamat pasar modal Michael menilai hal itu bisa terjadi. "Bisa. Dan efeknya akan semakin berat untuk perekonomian," ujarnya.
Ia menekankan bahwa salah satu dampak utama dari pelemahan rupiah adalah kebijakan suku bunga BI. "Paling erat korelasi adalah BI rate yang akan semakin sulit untuk dipangkas," demikian kata Michael. (Aldo Fernando)
Được in lại từ Idxchannel, bản quyền được giữ lại bởi tác giả gốc.
Tuyên bố miễn trừ trách nhiệm: Quan điểm được trình bày hoàn toàn là của tác giả và không đại diện cho quan điểm chính thức của Followme. Followme không chịu trách nhiệm về tính chính xác, đầy đủ hoặc độ tin cậy của thông tin được cung cấp và không chịu trách nhiệm cho bất kỳ hành động nào được thực hiện dựa trên nội dung, trừ khi được nêu rõ bằng văn bản.
Website Cộng đồng Giao Dịch FOLLOWME: www.followme.asia
Tải thất bại ()