Prajogo Pangestu Beli Saham Petrosea (PTRO) Lagi

IDXChannel - Konglomerat Prajogo Pangestu memanfaatkan penurunan harga saham dengan kembali memborong saham PT Petrosea Tbk (PTRO).

Kali ini, PT Kreasi Jasa Persada (KJP), anak usaha PT Petrindo Jaya Kreasi Tbk (CUAN) yang dimiliki Prajogo membeli saham PTRO sekitar Rp36,8 miliar di luar pajak dan komisi broker.

Baca Juga:

Prajogo Pangestu Borong PTRO Rp310 Miliar meski Saham Terus Menukik

Siang ini, harga saham emiten jasa penambangan itu melonjak 3,85 persen ke Rp2.430 seiring rebound pada IHSG. Namun dalam timeframe yang lebih panjang, saham PTRO terkoreksi lebih dari 7 persen dalam sepekan dan minus 27 persen dalam satu bulan terakhir.

Sekretaris Perusahaan PTRO, Anto Broto mengatakan, KJP membeli lebih dari 15 juta saham PTRO. Pembelian dilakukan pada 18-19 Maret 2025 dengan harga rata-rata Rp2.419,45 per saham.

Baca Juga:

Prajogo Pangestu Beli Saham PTRO dari Haji Robert Rp228 Miliar

"Tujuan dari transaksi untuk investasi," katanya dalam keterbukaan informasi, Rabu (26/3/2025).

Dengan transaksi ini, kepemilikan saham KJP terus bertambah di Petrosea. Pemegang saham utama sekaligus pengendali PTRO itu kini menggenggam 4,48 miliarsaham  atau yang mewakili 44,38 persen dari total saham yang diterbitkan perseroan.

Prajogo tercatat beberapa kali memborong saham PTRO lewat KJP. Terakhir, dia memborong lebih dari 72 juta saham PTRO di mana 65 juta di antaranya dari PT Caraka Reksa Optima milik Haji Robert. Total dana yang dirogoh pada 17 Maret 2025 itu mencapai Rp248 miliar.

Pada 12-14 Maret 2025, Prajogo juga memborong saham PTRO. Saat itu aksinya lebih agresif karena dia mengakuisisi hingga 105 juta saham Petrosea senilai Rp310 miliar.

Dari sisi kinerja keuangan, Petrosea mencatatkan laba bersih USD9,7 juta atau Rp157 miliar sepanjang 2024. Angka itu turun 20 persen dibandingkan 2023 yang sebesar USD12,2 juta.

Laba tersebut terjadi saat pendapatan PTRO men capai USD690 juta atau naik 2,2 persen dibandingkan 2023 yang sebesar USD578 juta. Pendapatan itu berasal dari segmen konstruksi dan rekayasa USD299 juta dan penambangan USD290 juta. Sementara sisanya disumbang segmen jasa USD34 juta dan lain-lain USD2,7 juta.

Adapun klien terbesar PTRO pada tahun lalu yakni PT Freeport Indonesia sebesar USD166 juta dan PT Kideco Jaya Agung (Indika Group) sebesar USD 126 juta.

(Rahmat Fiansyah)