GBP: Kebijakan Fiskal yang Lebih Ketat, Kebijakan Moneter yang Lebih Longgar akan Memukul Sterling – ING

Kanselir Inggris, Rachel Reeves, menyampaikan Pernyataan Musim Semi selama 30 menit pada pukul 13 CET. Inti dari laporan ini adalah bagaimana dia kemungkinan akan memotong anggaran belanja untuk Inggris agar memenuhi aturan fiskalnya. Di media telah banyak dibahas, bahwa kebutuhan untuk mengekang sekitar £15 miliar anggaran belanja akan melalui pemotongan kesejahteraan dan anggaran belanja departemen lainnya, catat analis Valas ING, Chris Turner.

GBP/USD Terlihat Berisiko ke 1,2860 dan Mungkin ke 1,2800 Hari Ini

"Di mana risiko bagi Kanselir terletak adalah di pasar obligasi. Jika pemangkasan belanja tertunda terlalu lama hingga menimbulkan keraguan, atau jika pemerintah mengambil risiko tinggi dalam penerbitan obligasinya, aksi jual obligasi dan pelemahan Sterling seperti yang terjadi pada Januari bisa terulang kembali."

"Sebagai referensi, konsensus di pasar obligasi adalah bahwa pasokan obligasi untuk Tahun Fiskal 25/26 akan berada di sekitar £302/304 miliar, dengan beberapa di antaranya memprakirakan bisa mencapai £320 miliar. Dengan imbal hasil obligasi pemerintah Inggris bertenor 10 tahun sudah di 3,75% dan berkinerja lebih buruk dibandingkan Obligasi Pemerintah AS, angka penerbitan obligasi £320 miliar (yang kemungkinan diumumkan sekitar 13:30 CET) akan berdampak pada Sterling."

"Pada saat yang sama, tampaknya pasar sedang mempertimbangkan peluang yang lebih rendah pada siklus pelonggaran Bank of England tahun ini. Pasar memprakirakan hanya 40 bp pelonggaran, sementara kami melihat risiko tiga pemotongan sebesar 25 bp lagi. Narasi kebijakan fiskal yang lebih ketat dan kebijakan moneter yang lebih longgar seharusnya negatif bagi Sterling. GBP/USD terlihat berisiko ke 1,2860 dan mungkin ke 1,2800 hari ini."