
IDXChannel - Wall Street dibuka menguat pada perdagangan Selasa (8/4/2025) waktu setempat. Hal itu dipicu oleh aksi beli investor yang mengincar saham-saham murah.
Mengutip Investing, Dow Jones Industrial Average dibuka naik 1.190,19 poin atau 3,11 persen menjadi 39.155,79, S&P 500 menguat 160,02 poin atau 3,16 persen menjadi 5.222,27, dan Nasdaq Composite melonjak 569,06 poin atau 3,65 persen menjadi 16.172,32.

Indeks-indeks utama Wall Street mengalami aksi beli pada Selasa (8/4/2025) karena investor mencari saham-saham yang dianggap murah setelah kerugian besar baru-baru ini akibat kebijakan tarif Presiden Donald Trump. S&P 500 bahkan telah merosot lebih dari 10 persen dalam tiga sesi perdagangan sebelumnya.
Indeks-indeks ini mengalami wild swings selama perdagangan reguler pada Senin (7/4/2025). Kerugian tajam di awal sesi berbalik setelah laporan, yang kemudian terbukti palsu, menyatakan pemerintahan Trump sedang mempertimbangkan penangguhan tarif.

Wild Swings tersebut menyebabkan lonjakan pada VIX, yang dikenal sebagai pengukur ketakutan Wall Street, ke level yang tidak terlihat sejak pandemi COVID-19 memicu aksi jual pada Maret 2020. Volume perdagangan di Wall Street juga mencapai rekor tertinggi dalam setidaknya 18 tahun terakhir dengan sekitar 29 miliar saham diperdagangkan.
Kemudian, Trump pada Senin kemarin menegaskan kembali komitmen pemerintahannya untuk menerapkan tarif timbal balik. Bahkan, ia memperburuk situasi dengan mengancam tarif tambahan 50 persen untuk barang-barang China jika negara tersebut tidak menarik kembali kenaikan tarif 34 persen baru-baru ini untuk produk-produk AS pada 8 April 2025.

Kendati demikian, Menteri Keuangan Scott Bessent mengindikasikan bahwa pemerintah terbuka untuk negosiasi yang bertujuan mengurangi hambatan perdagangan. Ia menyatakan bahwa mungkin hampir 70 negara, termasuk Jepang, telah menghubungi Gedung Putih terkait negosiasi tarif.
Selain itu, Washington Post melaporkan bahwa CEO Tesla Elon Musk secara langsung memohon kepada Trump untuk membatalkan tarif selama akhir pekan lalu.

Perhatian kini tertuju pada kesaksian Perwakilan Dagang AS Jamieson Greer di hadapan Komite Keuangan Senat pada sesi selanjutnya, karena investor mencari kepastian lebih lanjut mengenai kebijakan perdagangan di masa depan.
Agenda ekonomi relatif kosong pada Selasa, dengan sebagian besar perhatian tertuju pada laporan indeks harga konsumen terbaru yang akan dirilis pada Kamis mendatang untuk memberikan panduan mengenai prospek inflasi negara tersebut.
Presiden Bank Federal Reserve Chicago Austan Goolsbee pada hari kemarin mengatakan bahwa bisnis khawatir tentang tarif tetapi bank sentral perlu melihat "data konkret" dalam respons kebijakannya.
Meskipun demikian, UBS melihat potensi perubahan kebijakan moneter AS jika pasar ekuitas melemah lebih lanjut. Mereka berpendapat bahwa penurunan 5-10 persen pada S&P 500 dari level saat ini dapat cukup untuk memicu tindakan Federal Reserve.
(Febrina Ratna Iskana)
Được in lại từ Idxchannel, bản quyền được giữ lại bởi tác giả gốc.
Tuyên bố miễn trừ trách nhiệm: Nội dung trên chỉ đại diện cho quan điểm của tác giả hoặc khách mời. Nó không đại diện cho quan điểm hoặc lập trường của FOLLOWME và không có nghĩa là FOLLOWME đồng ý với tuyên bố hoặc mô tả của họ, cũng không cấu thành bất kỳ lời khuyên đầu tư nào. Đối với tất cả các hành động do khách truy cập thực hiện dựa trên thông tin do cộng đồng FOLLOWME cung cấp, cộng đồng không chịu bất kỳ hình thức trách nhiệm nào trừ khi có cam kết rõ ràng bằng văn bản.
Website Cộng đồng Giao Dịch FOLLOWME: www.followme.asia
Tải thất bại ()