IHSG Berbalik Lesu, Saham Konglomerat Jadi Pemberat

avatar
· 阅读量 25
IHSG Berbalik Lesu, Saham Konglomerat Jadi Pemberat
IHSG Berbalik Lesu, Saham Konglomerat Jadi Pemberat. (Foto: Freepik)

IDXChannel – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berbalik arah menjadi melemah pada lanjutan sesi II, Rabu (9/4/2025), usai sempat rebound tipis di awal sesi.

Data Bursa Efek Indonesia (BEI) mencatat, hingga pukul 14.47 WIB, IHSG turun 0,12 persen ke level 5.988,78 dengan nilai transaksi mencapai Rp8,73 triliun dan volume perdagangan sebanyak 14,34 miliar saham.

Baca Juga:
IHSG Berbalik Lesu, Saham Konglomerat Jadi Pemberat Strategi Meredam Dampak Penerapan Tarif Resiprokal 32 Persen Trump

Secara keseluruhan, terdapat 309 saham yang menguat, 339 saham melemah, dan 311 saham stagnan. Sebelumnya, pada Selasa (8/4), IHSG merosot 7,90 persen, bahkan sempat anjlok lebih dari 9 persen hingga terkena trading halt selama 30 menit.

Sejumlah saham berkapitalisasi besar (big cap) milik konglomerat membebani pergerakan indeks. Saham BREN, yang dimiliki oleh Prajogo Pangestu, turun 7,59 persen, sementara TPIA melemah 3,47 persen.

Baca Juga:
IHSG Berbalik Lesu, Saham Konglomerat Jadi Pemberat Suspensi Berakhir, Dua Saham Ini ARA di Tengah Tekanan IHSG

Di sektor properti, saham PANI milik Aguan-Salim anjlok 5,29 persen, diikuti induk Indomaret DNET milik Salim yang terkoreksi 3,16 persen. Saham Salim lainnya, yakni produsen mi instan ICBP, juga terdepresiasi 0,52 persen.

Di sisi lain, saham perbankan utama yang biasanya menjadi motor penggerak IHSG mencatat rebound tipis. BBNI naik 0,25 persen, BBRI menguat 0,27 persen, BBCA bertambah 1,29 persen, dan BMRI naik 1,71 persen.

Pengamat pasar modal Michael Yeoh menjelaskan soal faktor yang perlu diperhatikan investor dalam waktu dekat. "Jumat dan pekan depan akan menjadi hari ex-date [dividen] dari perbankan BBRI dan BMRI, maka akan ada potensi penurunan di market,” katanya saat dihubungi IDXChannel.com, Rabu (9/4/2025).

Ia juga menyoroti pergerakan indeks, dengan mengatakan, "Support IHSG saat ini di 5.760, sementara resistance dibentuk di 6.417."

Sebelumnya, pada Selasa (8/4/2025), Michael menilai, risiko terbesar saat ini justru datang dari nilai tukar rupiah terhadap dolar AS yang berada di level tertinggi. "Jika kita tidak mampu menjaga level rupiah, maka akan ada capital outflow kembali," katanya.

Meski demikian, ia melihat peluang tetap ada di tengah tekanan pasar. "Setiap krisis akan selalu ada peluang. Dalam 10 tahun ke belakang, perbankan kita tidak pernah memberikan dividen double digit. Kenapa? Karena penurunan bursa saham kali ini tidak sebanding dengan penurunan kinerja perbankan," tuturnya. (Aldo Fernando)

Disclaimer: Keputusan pembelian/penjualan saham sepenuhnya ada di tangan investor.

风险提示:以上内容仅代表作者或嘉宾的观点,不代表 FOLLOWME 的任何观点及立场,且不代表 FOLLOWME 同意其说法或描述,也不构成任何投资建议。对于访问者根据 FOLLOWME 社区提供的信息所做出的一切行为,除非另有明确的书面承诺文件,否则本社区不承担任何形式的责任。

FOLLOWME 交易社区网址: www.followme.asia

喜欢的话,赞赏支持一下
avatar
回复 0

加载失败()

  • tradingContest