Harga Minyak Sawit (CPO) Rebound, Pasar Respons Penundaan Tarif Trump

avatar
· Lượt xem 46
Harga Minyak Sawit (CPO) Rebound, Pasar Respons Penundaan Tarif Trump
Harga Minyak Sawit (CPO) Rebound, Pasar Respons Penundaan Tarif Trump. (Foto: Freepik)

IDXChannel – Harga minyak sawit mentah (CPO) rebound pada Kamis (10/4/2025), mencoba menghentikan tren pelemahan sejak awal April.

Sentimen pasar yang lebih positif menyusul pengumuman Presiden AS Donald Trump mengenai penangguhan tarif selama 90 hari untuk semua negara kecuali China turut meredakan kekhawatiran perang dagang global dan mendorong harga komoditas, termasuk minyak sawit.

Baca Juga:
Harga Minyak Sawit (CPO) Rebound, Pasar Respons Penundaan Tarif Trump ADB Forecasts Indonesian Economy to Grow 5 Percent in 2025

Menurut data pasar, hingga pukul 16.30 WIB, kontrak berjangka (futures) CPO di Bursa Malaysia Derivatives terkerek 0,99 persen ke MYR4.187 per ton.

Harga minyak sawit mulai bangkit, seiring data Malaysian Palm Oil Board yang menunjukkan ekspor meningkat 0,91 persen secara bulanan pada Maret menjadi 1,01 juta ton.

Baca Juga:
Harga Minyak Sawit (CPO) Rebound, Pasar Respons Penundaan Tarif Trump Penundaan Tarif AS, Rupiah Ditutup Menguat ke Rp16.823 

Namun, sepanjang pekan ini, harga masih turun lebih dari 2,5 persen, menuju penurunan mingguan kedua berturut-turut, tertekan oleh ekspektasi kenaikan produksi seiring meningkatnya aktivitas perkebunan setelah libur panjang.

Di India, sebagai pembeli terbesar, impor minyak sawit Maret naik 13,2 persen, tetapi masih di bawah level normal.

Baca Juga:
Harga Minyak Sawit (CPO) Rebound, Pasar Respons Penundaan Tarif Trump IHSG Melaju ke 6.254, Naik 4,79 Persen saat Penutupan

Sementara itu, berdasarkan data terbaru dari regulator industri, stok minyak sawit pada akhir Maret naik 3,52 persen dibandingkan Februari menjadi 1,56 juta ton metrik, sedangkan produksi melonjak 16,76 persen menjadi 1,39 juta ton.

Prediksi Sepekan

Trader minyak sawit David Ng mengatakan, futures CPO diperkirakan bergerak dengan bias bearish, seiring aksi jual di pasar komoditas global.

Ia menambahkan, pengumuman tarif AS dan melemahnya harga minyak kedelai juga akan memberikan tekanan terhadap harga minyak sawit pekan depan.

"Permintaan yang lebih rendah dari pasar AS, ditambah dengan pelemahan musiman dari India dan China, akan membebani sentimen," ujarnya.

"Kami memperkirakan harga bergerak dalam kisaran MYR4.100 hingga MYR4.400 per ton," kata Ng kepada Bernama.

Sementara itu, trader senior minyak sawit dari Interband Group of Companies, Jim Teh, memproyeksikan harga CPO akan berada di kisaran MYR3.800 hingga MYR3.900 per ton, karena pasar tetap berhati-hati terhadap pengumuman tarif AS.

Namun, ia mencatat bahwa stok fisik CPO masih dalam kondisi sehat tanpa adanya laporan kekurangan pasokan.

"Kami menantikan laporan posisi stok dari MPOB untuk kinerja industri Maret 2025, yang akan dirilis pada 10 April 2025," ujar Teh. (Aldo Fernando)

Tuyên bố miễn trừ trách nhiệm: Nội dung trên chỉ đại diện cho quan điểm của tác giả hoặc khách mời. Nó không đại diện cho quan điểm hoặc lập trường của FOLLOWME và không có nghĩa là FOLLOWME đồng ý với tuyên bố hoặc mô tả của họ, cũng không cấu thành bất kỳ lời khuyên đầu tư nào. Đối với tất cả các hành động do khách truy cập thực hiện dựa trên thông tin do cộng đồng FOLLOWME cung cấp, cộng đồng không chịu bất kỳ hình thức trách nhiệm nào trừ khi có cam kết rõ ràng bằng văn bản.

Website Cộng đồng Giao Dịch FOLLOWME: www.followme.asia

Ủng hộ nếu bạn thích
avatar
Trả lời 0

Tải thất bại ()

  • tradingContest