
IDXChannel - Badan Penyelenggara Jaminan Sosial Ketenagakerjaan (BPJST) bakal menggandakan porsi investasinya pada instrumen saham. Porsi itu dinaikkan dari 10 persen menjadi 20 persen dalam tiga tahun ke depan.
Direktur Pengembangan Investasi BPJSTK, Edwin Ridwan menyebut, tekanan pada Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) belakangan ini menciptakan ruang bagi BPJSTK untuk menambah porsi sahamnya.

"Saat ini adalah kondisi di mana orang menjual. Jika kita lihat sejarah, setiap kali pasar bergerak melampaui batas (overshoot), banyak orang menjual. Ini adalah waktu terbaik untuk membeli," katanya.
Sebagian dana pekerja yang dikelola oleh BPJSTK diinvestasikan di saham. Yang pasti, investasi tersebut dilakukan terutama pada saham-saham yang masuk dalam indeks LQ45 yang dinilai memiliki kinerja fundamental yang baik dan likuiditas yang tinggi.

Berdasarkan penelusuran IDXChannel, Selasa (15/4/2025), BPJSTK belum menyampaikan laporan tahunan 2024. Namun jika menilik laporan tahunan 2023, BPJST menempatkan 9,14 persen dari total dana kelolaannya ke saham.
Porsi investasi saham BPJSTK secara sektoral disebar secara merata. Sektor energi menempati porsi tertinggi sebesar 27,77 persen, lalu diikuti perindustrian 27,35 persen, barang konsumen primer 19,25 persen, dan sektor infrastruktur 12,89 persen.
BPJST mengakuisisi 16 saham di Bursa Efek dengan total biaya perolehan Rp1,78 triliun. Alokasi terbesar ditempatkan pada saham PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGAS) Rp466 miliar, diikuti oleh PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR) Rp241 miliar, dan PT Astra International Tbk (ASII) Rp126 miliar.
Berikut 16 saham yang dimiliki BPJSTK per akhir 2023 diurut dari yang terbesar dari sisi biaya akuisisi:
1. PGAS 86,9 juta saham (Rp466 miliar)
2. UNVR 23,2 juta saham (Rp241 miliar)
3. ASII 26,3 juta saham (Rp201 miliar)
4. ITMG 5,04 juta saham (Rp200 miliar)
5. UNTR 4,6 juta saham (Rp156 miliar)
6. SMGR 8,5 juta saham (Rp126 miliar)
7. LSIP 34,2 juta saham (Rp79 miliar)
8. BBTN 22,9 juta saham (Rp71 miliar)
9. INDF 6,2 juta saham (Rp48 miliar)
10. AALI 2,3 juta saham (Rp44 miliar)
11. JSMR 7,1 juta saham (Rp41 miliar)
12. WIKA 14,5 juta saham (Rp35 miliar)
13. KRAS 43,2 juta saham (Rp34 miliar)
14. SIMP 25,2 juta saham (Rp29 miliar)
15. BSDE 3,5 juta saham (Rp5,7 miliar)
16. TINS 1,09 juta saham (Rp1,4 miliar)
(Rahmat Fiansyah)
Được in lại từ Idxchannel, bản quyền được giữ lại bởi tác giả gốc.
Tuyên bố miễn trừ trách nhiệm: Nội dung trên chỉ đại diện cho quan điểm của tác giả hoặc khách mời. Nó không đại diện cho quan điểm hoặc lập trường của FOLLOWME và không có nghĩa là FOLLOWME đồng ý với tuyên bố hoặc mô tả của họ, cũng không cấu thành bất kỳ lời khuyên đầu tư nào. Đối với tất cả các hành động do khách truy cập thực hiện dựa trên thông tin do cộng đồng FOLLOWME cung cấp, cộng đồng không chịu bất kỳ hình thức trách nhiệm nào trừ khi có cam kết rõ ràng bằng văn bản.
Website Cộng đồng Giao Dịch FOLLOWME: www.followme.asia
Tải thất bại ()