
IDXChannel - Kebijakan tarif baru Amerika Serikat terhadap sejumlah negara berpotensi mengubah sikap bank sentral atau Federal Reserve (The Fed) menjadi lebih hawkish.
Seperti diketahui, pembuat kebijakan atau kebijakan hawkish adalah keputusan yang sifatnya agresif. Umumnya, kebijakan ini dilancarkan ketika para pembuat kebijakan yang lebih mengutamakan level inflasi yang terjaga.

Pandangan ini muncul seiring sinyal tekanan inflasi, sehingga dikhawatirkan ikut berdampak terhadap nilai tukar rupiah terhadap dolar.
“(Ada) masalah mendesak lain ke depan saat The Fed menjadi lebih agresif akibat tarif,” kata Head of Research NH Korindo Sekuritas Indonesia (NHKSI) Ezaridho Ibnutama dalam risetnya, dikutip Minggu (19/4).

Sinyal hawkish Powell dinilai merupakan respons Fed atas proyeksi inflasi yang lebih tinggi pada April 2025.
Inflasi tersebut didorong oleh dampak kebijakan tarif impor yang diberlakukan pemerintahan Presiden Donald Trump. Eza mengkhawatiran langkah negeri Paman Sam ini dapat semakin menekan nilai rupiah.

“Perubahan agresif The Fed dapat menyebabkan USD/IDR melemah lebih jauh ke proyeksi kami yaitu Rp17.000-Rp17.300,” tutur Eza.
Presiden AS Donald Trump diketahui menekan Fed agar menurunkan suku bunga demi mendukung sektor produksi dalam negeri.

Eza memandang, nampaknya Trump lebih ke arah penawaran atau supply-side, sementara The Fed masih berhati-hati terhadap efek inflasi dari kredit murah yang berpotensi memicu konsumsi berlebihan.
Dalam kacamata Trump, suku bunga Fed Rate yang lebih rendah dapat menciptakan lapangan kerja, dan mermperkuat basis manufaktur.

Sementara Powell justru mengambil posisi yang lebih hati-hati, dengan mempertahankan level bunga saat ini untuk mengendalikan laju inflasi akibat kebijakan tarif.
“Jerome Powell dari Fed, selalu terlambat dan keliru, (dia) mengeluarkan laporan yang merupakan 'kekacauan’,” kata Trump dalam media sosialnya.
Bagi Eza, Bank Indonesia perlu segera mengambil langkah pre-emptive untuk mengantisipasi risiko depresiasi rupiah.
“Sebagai respons, Bank Indonesia (BI) juga harus menaikkan BI Rate-nya untuk menstabilkan Rupiah,” ujarnya.
(kunthi fahmar sandy)
Được in lại từ Idxchannel, bản quyền được giữ lại bởi tác giả gốc.
Tuyên bố miễn trừ trách nhiệm: Quan điểm được trình bày hoàn toàn là của tác giả và không đại diện cho quan điểm chính thức của Followme. Followme không chịu trách nhiệm về tính chính xác, đầy đủ hoặc độ tin cậy của thông tin được cung cấp và không chịu trách nhiệm cho bất kỳ hành động nào được thực hiện dựa trên nội dung, trừ khi được nêu rõ bằng văn bản.
Website Cộng đồng Giao Dịch FOLLOWME: www.followme.asia
Tải thất bại ()