
IDXChannel – Bursa saham Asia cenderung menguat pada Senin (21/4/2025) seiring pelaku pasar mencermati pasar Jepang dan kebijakan terbaru dari China.
Berdasarkan data pasar, pukul 09.10 WIB, indeks CSI 300 di China daratan naik 0,41 persen setelah Bank Sentral China mempertahankan suku bunga acuan pinjaman (loan prime rate/LPR) tetap di 3,10 persen untuk tenor 1 tahun dan 3,60 persen untuk tenor 5 tahun, sesuai dengan ekspektasi ekonom yang disurvei Reuters.

Indeks Shanghai Composite juga terkerek 0,64 persen.
China menahan tingkat suku bunga acuan ini selama enam bulan berturut-turut, sejalan dengan ekspektasi pasar.

Pertumbuhan ekonomi kuartal I-2025 yang lebih kuat dari perkiraan mungkin mengurangi urgensi untuk segera melonggarkan kebijakan moneter, meskipun pasar memperkirakan stimulus tambahan diberikan dalam beberapa bulan ke depan guna menjaga stabilitas pertumbuhan di tengah memanasnya perang dagang China-AS.
Para pembuat kebijakan juga berhati-hati terhadap pelemahan nilai tukar yuan serta margin bunga bank yang menyusut, sehingga ruang untuk pelonggaran kebijakan menjadi terbatas.

LPR untuk tenor 1 tahun tetap di 3,1 persen, sementara untuk tenor 5 tahun dipertahankan di 3,6 persen. Dalam survei Reuters terhadap 31 pelaku pasar pekan lalu, sebanyak 27 responden atau 87 persen memperkirakan tidak ada perubahan suku bunga.
Produk domestik bruto (PDB) China tumbuh 5,4 persen pada kuartal I-2025, melebihi perkiraan, namun pasar tetap waspada terhadap kemungkinan perlambatan tajam tahun ini karena kebijakan tarif AS dinilai menjadi ancaman terbesar bagi perekonomian Negeri Tirai Bambu dalam beberapa dekade terakhir.
Data ekspor belum sepenuhnya mencerminkan dampak tarif baru dari AS, mengingat banyak pabrik telah memajukan pengiriman untuk menghindari bea masuk yang lebih tinggi, kata para analis.
Sejumlah bank investasi global telah menurunkan proyeksi pertumbuhan ekonomi China tahun ini dan memperkirakan ada lebih banyak pelonggaran moneter untuk menopang ekonomi.
Sementara, KOSPI Korea Selatan mendaki 0,16 persen, STI Index Singapura naik 1,16 persen.
Berbeda, Indeks Nikkei 225 turun 1,02, sedangkan indeks Topix yang lebih luas melemah 0,95 persen, mengakhiri reli dua hari seiring sikap hati-hati investor menjelang pembaruan terkait pembicaraan dagang antara Amerika Serikat dan Jepang.
Dalam perkembangan terbaru, Jepang dikabarkan tengah mempertimbangkan untuk meningkatkan impor kedelai dan beras sebagai bentuk konsesi kepada AS.
Pekan lalu, negosiator dari AS menyuarakan kekhawatiran terhadap hambatan di pasar otomotif dan beras Jepang, sekaligus mendorong Tokyo untuk memperluas impor daging, produk perikanan, dan kentang.
Tanpa adanya rilis data ekonomi domestik atau laporan keuangan utama pada hari itu, fokus pasar tetap tertuju pada isu perdagangan.
Beberapa saham yang mencatatkan penurunan terbesar antara lain produsen mobil Suzuki Motor yang anjlok 3,4 persen dan Toyota Motor yang melemah 1 persen. Saham lain yang juga turun mencakup Mitsubishi UFJ (-1,1 persen), IHI Corp (-0,9 persen), dan Fast Retailing (-0,8 persen). (Aldo Fernando)
Được in lại từ Idxchannel, bản quyền được giữ lại bởi tác giả gốc.
Tuyên bố miễn trừ trách nhiệm: Quan điểm được trình bày hoàn toàn là của tác giả và không đại diện cho quan điểm chính thức của Followme. Followme không chịu trách nhiệm về tính chính xác, đầy đủ hoặc độ tin cậy của thông tin được cung cấp và không chịu trách nhiệm cho bất kỳ hành động nào được thực hiện dựa trên nội dung, trừ khi được nêu rõ bằng văn bản.
Website Cộng đồng Giao Dịch FOLLOWME: www.followme.asia