Saham Batu Bara Naik Tajam di Tengah Aturan Baru, INDY Sentuh ARA

avatar
· 阅读量 13
Saham Batu Bara Naik Tajam di Tengah Aturan Baru, INDY Sentuh ARA
Saham Batu Bara Naik Tajam di Tengah Aturan Baru, INDY Sentuh ARA. (Foto: Freepik)

IDXChannel — Saham-saham emiten batu bara melonjak tajam pada perdagangan Selasa (22/4/2025), seiring terbitnya peraturan pemerintah baru terkait skema tarif royalti bagi pemegang Izin Usaha Pertambangan Khusus (IUPK).

Mengacu data Bursa Efek Indonesia (BEI) pukul 15.22 WIB, saham PT Indika Energy Tbk (INDY) melesat 24,89 persen dan menyentuh auto rejection atas (ARA) di harga Rp1.405 per saham.

Baca Juga:
Saham Batu Bara Naik Tajam di Tengah Aturan Baru, INDY Sentuh ARA Cek Jadwal Lengkap Pembagian Dividen SSMS Rp47,24 per Saham

Saham PT Harum Energy Tbk (HRUM) turut melonjak 17,48 persen, disusul PT Bumi Resources Tbk (BUMI) yang naik 11 persen. Kenaikan juga tercatat pada saham PT TBS Energi Utama Tbk (TOBA) sebesar 9,09 persen, PT Adaro Minerals Indonesia Tbk (ADMR) naik 8,89 persen, serta PT Adaro Andalan Indonesia Tbk (AADI) yang menguat 7,41 persen.

Sejumlah saham batu bara lainnya pun turut menghijau. Saham PT Resource Alam Indonesia Tbk (KKGI) naik 5,39 persen, PT Alamtri Resources Indonesia Tbk (ADRO) naik 4,43 persen, PT Petrindo Jaya Kreasi Tbk (CUAN) naik 4,25 persen, PT BUMA Internasional Grup Tbk (DOID) naik 3,41 persen, PT Dian Swastatika Sentosa Tbk (DSSA) naik 2,63 persen, serta PT ABM Investama Tbk (ABMM) naik 2,46 persen.

Baca Juga:
Saham Batu Bara Naik Tajam di Tengah Aturan Baru, INDY Sentuh ARA Barito Pacific Bantah Rumor BREN Temukan Cadangan Emas

Pengamat pasar modal Michael Yeoh mengatakan, lonjakan ini tak lepas dari sentimen positif yang ditimbulkan Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 18 Tahun 2025.

“PP 18/2025 yang menyesuaikan tarif IUPK untuk tambang batu bara memang menjadi katalis kuat bagi sentimen perusahaan batu bara. Di luar itu, terlihat acuan Newcastle coal [batu bara Newscastle] berada dalam range yang normal,” ujarnya, Selasa (22/4/2025).

Baca Juga:
Saham Batu Bara Naik Tajam di Tengah Aturan Baru, INDY Sentuh ARA Pelat Timah Nusantara (NIKL) Optimistis Raih Laba Bersih di 2025

Namun, menurut dia, tren reli saham batu bara ke depan tetap perlu ditopang oleh pemulihan harga batu bara global, yang sangat dipengaruhi oleh pemulihan ekonomi China sebagai konsumen utama komoditas tersebut.

Perubahan Royalti Minerba

Pemerintah resmi mengubah skema tarif royalti sejumlah komoditas mineral dan batu bara melalui dua regulasi anyar: PP No. 19/2025 untuk mineral dan PP No. 18/2025 untuk batu bara. Kebijakan ini menyelaraskan usulan Kementerian ESDM yang sempat diajukan pada Maret 2025 lalu.

Sebagian besar tarif royalti mineral dinaikkan. Namun, tarif final untuk komoditas feronikel dan nickel matte ditetapkan lebih rendah dari proposal awal. Misalnya, tarif royalti feronikel kini berkisar 4–6 persen (dari usulan 5–7 persen), dan nickel matte menjadi 3,5–5,5 persen (dari usulan 4,5–6 persen).

Di sisi lain, menurut catatan Stockbit Sekuritas pada Selasa (16/4/2025), pemerintah juga menyesuaikan tarif royalti bagi produsen batu bara yang beroperasi dengan IUPK. Kebijakan ini justru memberikan insentif lewat penurunan tarif. Per Maret 2025, Harga Batubara Acuan (HBA) tercatat sebesar USD128 per ton.

Dalam risetnya, Stockbit Sekuritas menilai kebijakan ini berpotensi menekan margin produsen mineral seperti Vale Indonesia (INCO), Trimegah Bangun Persada (NCKL), Aneka Tambang (ANTM), Bumi Resources Minerals (BRMS), dan Amman Mineral Internasional (AMMN).

Sebaliknya, emiten batu bara dengan kontrak IUPK dinilai bisa mengambil keuntungan dari kebijakan ini. Di antaranya adalah BUMI, INDY, AADI.

“Sementara itu, untuk produsen batu bara dengan kontrak IUPK, kami menilai bahwa wacana penyesuaian rentang tarif berpotensi meningkatkan kinerja emiten terakhir, mengingat Harga Batu Bara Acuan (HBA) per Maret 2025 sebesar USD128 per ton,” demikian mengutip Investment Analyst Stockbit Hendriko Gani.

Stockbit juga mencatat bahwa belum ada kepastian lebih lanjut mengenai royalti untuk pemegang izin PKP2B dan IUP dalam kebijakan terbaru ini. (Aldo Fernando)

Disclaimer: Keputusan pembelian/penjualan saham sepenuhnya ada di tangan investor.

风险提示:以上内容仅代表作者或嘉宾的观点,不代表 FOLLOWME 的任何观点及立场,且不代表 FOLLOWME 同意其说法或描述,也不构成任何投资建议。对于访问者根据 FOLLOWME 社区提供的信息所做出的一切行为,除非另有明确的书面承诺文件,否则本社区不承担任何形式的责任。

FOLLOWME 交易社区网址: www.followme.asia

喜欢的话,赞赏支持一下
avatar
回复 0

加载失败()

  • tradingContest