
IDXChannel - Bursa saham Asia melesat di awal sesi perdagangan Rabu (23/4/2025), mengikuti penguatan pasar AS, setelah Presiden Donald Trump menjelaskan bahwa ia tidak berniat memberhentikan Ketua Federal Reserve (The Fed), Jerome Powell.
Indeks Nikkei 225 naik 1,36 persen, sedangkan Topix Jepang meningkat 2,02 persen pada pukul 08.42 WIB.

Indeks Hang Seng Hong Kong juga terkerek 1,77 persen, sementara KOSPI Korea Selatan terangkat 1,01 persen.
Kemudian, ASX 200 Australia terapresiasi 1,54 persen dan STI Singapura naik 1,14 persen.

Mengutip MT Newswires, Rabu (23/4) pernyataan Trump pada Selasa malam waktu Washington membalikkan komentarnya sebelumnya, yang sempat memicu kekhawatiran tentang potensi campur tangan terhadap independensi (The Fed).
Dalam laporan lain, Presiden AS tersebut juga menyebutkan bahwa tarif akhir yang dikenakan terhadap barang-barang dari China akan jauh lebih rendah dibandingkan usulan sebelumnya yang mencapai 145 persen.

Rebound Wall Street
Saham-saham AS alias Wall Street bangkit kembali pada Selasa, setelah serangkaian laporan laba kuartalan serta sinyal meredanya ketegangan dagang AS-China menarik para investor kembali ke pasar.
Saham-saham AS kembali naik dalam perdagangan setelah jam pasar reguler, setelah Presiden Trump mengatakan tidak memiliki rencana untuk memecat Powell, mengurangi ketegangan dari pernyataannya sebelumnya yang keras terhadap bank sentral tersebut.
Trump juga mengatakan kepada wartawan, ia akan bersikap sangat baik dalam negosiasi dengan China, dan bahwa tarif terhadap impor dari negara tersebut akan turun secara signifikan setelah tercapainya kesepakatan, meskipun tidak sampai nol.
Sebagai tanda bahwa para trader memperkirakan Wall Street menguat pada Rabu, kontrak berjangka indeks S&P 500 naik hampir 2 persen setelah pernyataan Trump. Saham Amazon.com dan Nvidia masing-masing naik 3 persen, sementara Apple naik 2 persen dalam perdagangan setelah jam pasar.
Dalam sesi perdagangan Selasa, reli menyeluruh mendorong ketiga indeks utama AS naik lebih dari 2,5 persen, karena investor mengesampingkan serangan Trump terhadap Powell, yang secara luas dianggap sebagai sosok penstabil pasar.
Setelah berminggu-minggu tertekan oleh berbagai sengketa tarif yang dilancarkan Gedung Putih, indeks S&P 500 pada penutupan Selasa masih sekitar 14 persen di bawah rekor penutupan tertingginya yang dicapai pada 19 Februari.
Sebelumnya pada hari yang sama, Menteri Keuangan AS Scott Bessent menyatakan, meskipun negosiasi dagang dengan Beijing kemungkinan menjadi “perjuangan panjang,” ia yakin akan ada peredaan ketegangan dagang antara AS dan China.
“Roller coaster ini terus berlanjut,” kata kepala strategi pasar di Carson Group, Omaha, Ryan Detrick.
“Adanya sedikit pelonggaran agresi antara AS dan China, berkat komentar Bessent, turut mendorong pasar ke atas.”
“Washington menyadari bahwa ketidakpastian terkait tarif telah merugikan pasar, dan mungkin ke depannya kita akan mendapatkan beberapa kabar positif soal perkembangan dagang,” ujar Detrick. (Aldo Fernando)
Được in lại từ Idxchannel, bản quyền được giữ lại bởi tác giả gốc.
Tuyên bố miễn trừ trách nhiệm: Quan điểm được trình bày hoàn toàn là của tác giả và không đại diện cho quan điểm chính thức của Followme. Followme không chịu trách nhiệm về tính chính xác, đầy đủ hoặc độ tin cậy của thông tin được cung cấp và không chịu trách nhiệm cho bất kỳ hành động nào được thực hiện dựa trên nội dung, trừ khi được nêu rõ bằng văn bản.
Tải thất bại ()