Ancol (PJAA) Rugi Rp11 Miliar di Kuartal I-2025, Ini Penyebabnya

avatar
· Lượt xem 31
Ancol (PJAA) Rugi Rp11 Miliar di Kuartal I-2025, Ini Penyebabnya
PT Pembangunan Jaya Ancol Tbk (PJAA) mencatat kerugian pada tiga bulan pertama tahun ini. (Foto: Dok. Ancol)

IDXChannel - PT Pembangunan Jaya Ancol Tbk (PJAA) mencatat kerugian pada tiga bulan pertama tahun ini. Sepanjang kuartal I-2025, BUMD milik Pemda DKI itu mengalami rugi bersih Rp11 miliar.

Kerugian ini membuat rekor laba selama sebelas kuartal terakhir terhenti. PJAA terakhir merugi secara kuartalan pada kuartal I-2022 sebesar Rp37 miliar. Meski begitu, perseroan meraih laba bersih Rp154 miliar sepanjang tahun penuh saat itu.

Dalam laporan keuangan PJAA dikutip Kamis (24/4/2025), faktor utama kerugian Ancol akibat dari anjloknya pendapatan perseroan. Pendapatan usaha PJAA merosot 17,6 persen dari Rp255,6 miliar menjadi Rp210,8 miliar.

Pendapatan dari segmen tiket yang selama ini menopang kinerja topline PJAA turun 21 persen. Baik pendapatan tiket dari wahana wisata maupun pintu gerbang sama-sama turun. Segmen ini menyumbang 53 persen dari total pendapatan, turun dari periode yang sama tahun sebelumnya yang berkontribusi 68 persen.

Pendapatan dari tiket wahana Ancol turun lebih dalam sebesar 24 persen menjadi Rp83,5 miliar. Sementara pendapatan dari tiket gerbang turun 17 persen menjadi Rp53,4 miliar.

Perseroan kembali melanjutkan kenaikan harga tiket masuk Ancol menjadi Rp35 ribu per orang pada tahun ini. Namun, kenaikan ini tak mampu mengangkat pendapatan. Dengan demikian, penurunan ini lebih disebabkan berkurangnya jumlah pengunjung Ancol yang diduga akibat curah hujan tinggi di awal tahun.

Di kuartal I-2025, perseroan juga berupaya melakukan peningkatan pada kualitas rekretasi, termasuk wahana. Langkah yang dilakukan tersebut meliputi inovasi robot Dunia Fantasi (Dufan), inovasi area Taman Pantai, renovasi wahana dan kawasan Dufan, Ocean Dream Samudera, dan Area Taman Impian. Total dana peningkatan ini mencapai Rp22 miliar.

Sementara itu, pendapatan PJAA dari segmen hotel dan restoran juga turun sekitar 11 persen seiring turunnya angka kunjungan. Pendapatan dari segmen ini turun dari Rp15,9 miliar menjadi Rp14,3 miliar.

Pendapatan usaha perseroan lainnya seperti dari penyewaan kios, lahan, hingga sponsor turun tipis 0,97 persen menjadi Rp59,9 miliar. Begitu juga dengan segmen pendapatan real estat yang hilang Rp5,8 miliar. Pendapatan ini tak begitu berpengaruh karena di samping tak signifikan, beban dari segmen ini sebesar Rp3,8 miliar juga ikut hilang.

Dengan demikian, penurunan pendapatan Ancol disimpulkan berasal dari pendapatan segmen tiket yang anjlok hingga dua digit. 

Tekanan pada kinerja operasional PJAA juga terkonfirmasi pada kondisi arus kas operasional yang turun hingga 49 persen menjadi Rp22,4 miliar. Penurunan tersebut disebabkan oleh penerimaan dari pelanggan yang turun signifikan sementara pembayaran ke pemasok, pihak ketiga, serta karyawan, termasuk pajak justru meningkat. 

Beban pokok pendapatan dan beban langsung PJAA tercatat turun 4,5 persen. Namun, tetap saja penurunan itu tak mampu mengimbangi laju penurunan pendapatan yang lebih dalam. Sebagian kecil pos beban juga tercatat masih naik, terutama Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) yang mencapai Rp18 miliar.

Kondisi ini semakin diperberat dengan beban keuangan Ancol. Perusahan harus membayar bunga hingga Rp19 miliar akibat besarnya utang. Posisi utang terbesar Ancol berasal dari PT Bank DKI yang hingga 31 Maret tersisa Rp245,7 miliar.

Dengan kondisi-kondisi di atas, PJAA mencatat rugi bersih Rp11 miliar, berbalik dari posisi pada kuartal I-2024 saat meraih laba bersih Rp12,7 miliar.

Meski merugi, kondisi likuiditas Ancol masih solid. Ini tercermin dari posisi kas dan setara kas Ancol yang mencapai Rp290 miliar. Selain itu, saldo laba PJAA juga masih tebal yakni Rp1,41 triliun yang memungkinkan bagi PJAA untuk memanfaatkan modal kerja dan membagikan dividen kepada pemegang saham.

(Rahmat Fiansyah)

Tuyên bố miễn trừ trách nhiệm: Nội dung trên chỉ đại diện cho quan điểm của tác giả hoặc khách mời. Nó không đại diện cho quan điểm hoặc lập trường của FOLLOWME và không có nghĩa là FOLLOWME đồng ý với tuyên bố hoặc mô tả của họ, cũng không cấu thành bất kỳ lời khuyên đầu tư nào. Đối với tất cả các hành động do khách truy cập thực hiện dựa trên thông tin do cộng đồng FOLLOWME cung cấp, cộng đồng không chịu bất kỳ hình thức trách nhiệm nào trừ khi có cam kết rõ ràng bằng văn bản.

Website Cộng đồng Giao Dịch FOLLOWME: www.followme.asia

Ủng hộ nếu bạn thích
avatar
Trả lời 0

Tải thất bại ()

  • tradingContest