Lewat Program YESS, Mentan Sebut Petani Milenial Adalah Kunci

avatar
· Views 62

Pasardana.id - Menteri Pertanian (Mentan), Andi Amran Sulaiman menegaskan pentingnya peran anak muda dalam menggerakkan sektor pertanian.

Kini, lewat Program Youth Entrepreneurship and Employment Support Services (YESS) yang dijalankan oleh Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP) Kementerian Pertanian, Indonesia menunjukkan bahwa pertanian tak lagi identik dengan lumpur dan cangkul, tapi juga inovasi, teknologi, dan peluang ekonomi.

“Petani milenial adalah kunci. Kalau mereka turun ke sawah dengan teknologi dan pendapatan yang menjanjikan, desa akan bergerak, ekonomi akan tumbuh,” ujar Mentan, Kamis (24/4) kemarin.

Program pemberdayaan petani muda berbasis teknologi dari Kementerian Pertanian (Kementan) ini tak hanya berdampak di dalam negeri, tapi juga menarik perhatian dunia.

Dalam kunjungan kerja sama South-South and Triangular Cooperation (SSTC), delegasi dari lima negara, yakni India, Gambia, Papua Nugini, Kenya, dan Rwanda pun memberikan apresiasinya kepada Indonesia atas upayanya mendorong pertanian modern melalui generasi muda.

Selama kunjungan lapangan ke Jawa Barat, para delegasi SSTC ini berdialog langsung dengan para penerima manfaat Program YESS, termasuk mahasiswa Politeknik Pembangunan Pertanian (Polbangtan) Bogor.

Mereka menyaksikan langsung model Teaching Factory (TeFa), yaitu metode pembelajaran berbasis produksi yang menjadi jembatan antara dunia pendidikan dan sektor kerja agribisnis.

“YESS menghubungkan institusi pendidikan ke dunia kerja. Setelah lulus, para siswa siap bekerja atau membuka usaha sendiri di sektor pertanian,” jelas Project Manager Program YESS, Miko Harjanti.

Sementara Kepala BPPSDMP, Idha Widi Arsanti menyebut Program YESS sebagai contoh praktik baik dalam pembangunan SDM pertanian.

“Mulai dari akses pasar hingga pemberdayaan anak muda, semua bisa diadaptasi oleh negara lain. Ini bukti bahwa pertanian bisa menarik bagi generasi muda,” ungkapnya.

Salah satu delegasi, yakni dari Kenya, Maureen Maresi M'mbwanga, mengaku terinspirasi oleh keseriusan Indonesia dalam memberi ruang dan fasilitas bagi anak muda.

Ia memuji penggunaan teknologi modern seperti hidroponik hingga pemanfaatan media sosial untuk memperluas pasar global.

“Anak-anak muda Indonesia sangat visioner. Mereka tidak hanya berpikir lokal, tapi juga menargetkan pasar ekspor. Pertanian di sini tak lagi membosankan, justru jadi bidang yang keren dan menjanjikan," ungkapnya.

Sementara John Kendiga dari Papua Nugini menyebut kunjungannya ke Indonesia sebagai pengalaman yang membuka mata.

Dirinya pun terkesan dengan cara Indonesia mendidik dan memberdayakan generasi muda agar menjadi pelaku pembangunan.

“Ini luar biasa. Kami akan bawa pulang pelajaran ini dan mulai melakukan transformasi serupa di negara kami,” ujarnya.

Kunjungan SSTC menjadi bukti bahwa Indonesia kini dipandang sebagai pionir dalam transformasi sektor pertanian.

Melalui program seperti YESS, Indonesia menunjukkan bahwa dengan sinergi teknologi, pendidikan, dan pemberdayaan, pertanian bisa menjadi masa depan yang cerah—bukan hanya untuk Indonesia, tapi juga dunia.

Tuyên bố miễn trừ trách nhiệm: Quan điểm được trình bày hoàn toàn là của tác giả và không đại diện cho quan điểm chính thức của Followme. Followme không chịu trách nhiệm về tính chính xác, đầy đủ hoặc độ tin cậy của thông tin được cung cấp và không chịu trách nhiệm cho bất kỳ hành động nào được thực hiện dựa trên nội dung, trừ khi được nêu rõ bằng văn bản.

Website Cộng đồng Giao Dịch FOLLOWME: www.followme.asia

Bạn thích bài viết này? Hãy thể hiện sự cảm kích của bạn bằng cách gửi tiền boa cho tác giả.
avatar
Trả lời 0

Tải thất bại ()

  • tradingContest