Saham GOTO Naik 5 Persen, Investor Menanti Laporan Keuangan Kuartal I-2025

avatar
· 阅读量 21
Saham GOTO Naik 5 Persen, Investor Menanti Laporan Keuangan Kuartal I-2025
Saham GOTO Naik 5 Persen, Investor Menanti Laporan Keuangan Kuartal I-2025. (Foto: GoTo)

IDXChannel - Saham PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) menguat signifikan pada perdagangan Jumat (25/4/2025), seiring meningkatnya antisipasi investor menjelang rilis laporan keuangan kuartal I-2025.

Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia (BEI), saham GOTO ditutup naik 5,00 persen ke level Rp84 per saham. Nilai transaksi tercatat sebesar Rp326,7 miliar, dengan volume perdagangan mencapai 3,96 miliar saham.

Baca Juga:
Saham GOTO Naik 5 Persen, Investor Menanti Laporan Keuangan Kuartal I-2025 Dukung Pembangkit PLN, Elnusa (ELSA) Perluas Titik Penyaluran BBM di Kalbar

Dengan penguatan ini, saham GOTO mencatat kenaikan sebesar 6,33 persen dalam sepekan terakhir.

Manajemen GOTO dijadwalkan mengumumkan kinerja keuangan kuartal I-2025 pada Selasa, 29 April 2025 mendatang.

Baca Juga:
Saham GOTO Naik 5 Persen, Investor Menanti Laporan Keuangan Kuartal I-2025 Saham BTPS Melejit Usai Rilis Kinerja Keuangan Kuartal I-2025

Menurut catatan analis KB Valbury Sekuritas, Kamis (24/4/2025), GOTO menutup 2024 dengan kinerja kuartalan terkuat sejak pencatatan saham perdana (IPO), menandai titik balik penting dalam perjalanan transformasi bisnisnya. Untuk pertama kalinya, GOTO mencetak EBITDA yang disesuaikan positif sebesar Rp399 miliar pada kuartal IV-2024.

Kinerja solid ini ditopang lonjakan Gross Transaction Value (GTV) inti sebesar 66 persen secara tahunan pada kuartal IV dan 58 persen sepanjang tahun. Pendapatan bruto juga naik 28 persen dibandingkan tahun sebelumnya.

Baca Juga:
Saham GOTO Naik 5 Persen, Investor Menanti Laporan Keuangan Kuartal I-2025 IHSG Ditutup Melonjak Nyaris 1 Persen, Transaksi Tembus Rp10 Triliun

Unit Fintech menjadi pendorong utama pertumbuhan laba, lebih cepat setahun dari panduan yang pernah diberikan perusahaan. Pengguna meningkat 35 persen secara tahunan, sedangkan rata-rata transaksi tumbuh 18 persen.

Aplikasi GoPay yang kini berdiri sendiri berhasil mempercepat akuisisi pengguna. Nilai penyaluran pinjaman melonjak 172 persen, dengan lebih dari 70 persen disalurkan melalui Bank Jago (ARTO).

Unit layanan on-demand juga mencatatkan profitabilitas tertinggi, dengan EBITDA sebesar Rp267 miliar. Margin meningkat didorong oleh layanan premium, pendapatan iklan yang melonjak 92 persen, serta promosi yang dibiayai merchant tumbuh 190 persen.

Seiring dengan performa tersebut, kabar terbaru menyebut sang rival Grab tengah menjajaki akuisisi GOTO dengan valuasi lebih dari USD7 miliar atau di atas Rp100 per saham. Angka ini mencerminkan potensi kenaikan sekitar 25 persen dari harga pasar saat ini yang berada di kisaran Rp80 per saham.

Jika terwujud, demikian kata KB Valbury, valuasi tersebut menempatkan GOTO di level 6,1 kali EV/Sales dan 68,3 kali EV/EBITDA proyeksi 2025, lebih tinggi dibanding estimasi konsensus dan para pesaingnya. Hal ini menunjukkan bahwa Grab mungkin memprioritaskan sinergi jangka panjang dan integrasi ekosistem digital.

Merger antara GOTO dan Grab dapat menciptakan pemain dominan di sektor layanan on-demand Asia Tenggara, dengan pangsa pasar mencapai 60 hingga 70 persen. Namun, potensi penggabungan ini juga dikhawatirkan akan menimbulkan perhatian otoritas persaingan usaha. Di sisi lain, kabar rencana kolaborasi antara ByteDance dan Traveloka juga dinilai berpotensi memperluas jangkauan GoPay di segmen perjalanan, memperkuat posisinya dalam ekonomi digital Indonesia.

KB Valbury Sekuritas memberikan rekomendasi beli saham GOTO dengan target harga Rp110 per saham, menyiratkan potensi kenaikan sebesar 37,5 persen. Proyeksi ini memperhitungkan pertumbuhan GTV fintech sekitar 10 hingga 15 persen secara CAGR pada periode 2025 hingga 2027, meskipun tingkat monetisasi (take rate) masih rendah sekitar 1 persen, jauh di bawah layanan on-demand yang mencapai 18 persen.

Analis menggunakan pendekatan SOTP (sum of the parts) dengan asumsi valuasi 3,5 kali EV/Sales untuk layanan on-demand, 6,4 kali untuk GoPay, dan valuasi mark-to-market untuk Bank Jago. Valuasi akhir juga sudah memperhitungkan diskon 30 persen akibat tekanan jual dari pemegang saham prapenawaran umum dan sentimen pasar yang masih lemah.

Meski demikian, analis KB Valbury tetap mengingatkan adanya sejumlah risiko utama seperti tekanan kompetisi, ketidakpastian regulasi, serta tantangan eksekusi dari program restrukturisasi dan potensi aksi korporasi lanjutan. (Aldo Fernando)

Disclaimer: Keputusan pembelian/penjualan saham sepenuhnya ada di tangan investor.

风险提示:以上内容仅代表作者或嘉宾的观点,不代表 FOLLOWME 的任何观点及立场,且不代表 FOLLOWME 同意其说法或描述,也不构成任何投资建议。对于访问者根据 FOLLOWME 社区提供的信息所做出的一切行为,除非另有明确的书面承诺文件,否则本社区不承担任何形式的责任。

FOLLOWME 交易社区网址: www.followme.asia

喜欢的话,赞赏支持一下
avatar
回复 0

加载失败()

  • tradingContest