
IDXChannel - Bursa saham Asia bergerak beragam di awal pekan, Senin (28/4/2025), di tengah ketidakpastian kebijakan perdagangan Amerika Serikat (AS) yang belum menunjukkan tanda-tanda mereda.
Pekan ini dipenuhi rilis data ekonomi utama dan laporan keuangan dari perusahaan teknologi besar.

Pergerakan awal di pasar berlangsung tipis. Indeks terluas saham Asia-Pasifik di luar Jepang, MSCI naik tipis 0,1 persen. Sementara itu, indeks Nikkei Jepang (NI225) menguat 0,55 persen, Topix Jepang mendaki 1,01 persen, dan indeks KOSPI Korea Selatan naik 0,30 persen.
Indeks ASX 200 Australia juga terkerek 0,83 persen.

Berbeda, Shanghai Composite melemah 0,10 persen, Hang Seng Hong Kong turun 0,13 persen, dan STI Singapura tergelincir 0,33 persen.
Meski Presiden AS Donald Trump mengklaim ada kemajuan dalam pembicaraan perdagangan dengan China dan sejumlah negara lain, bukti konkret belum terlihat. Menteri Keuangan AS Scott Bessent bahkan pada Minggu lalu tidak mendukung pernyataan Trump bahwa negosiasi tarif dengan China sedang berlangsung.

"Ketidakpastian itu sendiri setidaknya sama merusaknya dengan tarif, bahkan berpotensi melukai ekonomi AS sebesar dampaknya terhadap dunia," ujar Kepala Riset Ekonomi di Barclays, Christian Keller.
"Meski musim laporan keuangan saat ini masih menunjukkan angka yang solid, banyak perusahaan kemungkinan bersiap bertahan hingga situasi menjadi lebih jelas," katanya. Ia memperingatkan bahwa kondisi ini meningkatkan risiko resesi.
Di Eropa, kontrak berjangka EUROSTOXX 50 bertambah 0,3 persen, sedangkan FTSE futures dan DAX futures masing-masing naik 0,2 persen.
Sebaliknya, di Amerika Serikat, S&P 500 futures turun 0,4 persen dalam perdagangan awal, dan Nasdaq futures melemah 0,5 persen. Indeks S&P 500 sendiri telah bangkit hampir 12 persen dari titik terendah pada 8 April, namun masih berada 10 persen di bawah puncaknya.
Kinerja laba korporasi sejauh ini mendukung pasar, dengan pertumbuhan lebih dari 9 persen. Namun, Bank of America mencatat hanya 64 persen perusahaan yang melampaui ekspektasi laba per saham (EPS), turun dari 71 persen pada kuartal sebelumnya.
Sekitar 180 perusahaan di indeks S&P 500, yang mewakili lebih dari 40 persen nilai pasar indeks tersebut, dijadwalkan merilis laporan keuangan minggu ini. Termasuk di antaranya raksasa teknologi seperti Apple (AAPL), Microsoft (MSFT), Amazon (AMZN), dan Meta Platforms (META).
Pekan ini juga penuh dengan rilis data ekonomi penting, seperti data ketenagakerjaan, produk domestik bruto (PDB), dan inflasi inti AS.
Jumlah tenaga kerja diperkirakan bertambah 135.000, sementara inflasi diperkirakan melandai. Namun, terdapat ketidakpastian besar terkait pertumbuhan PDB karena lonjakan impor emas yang dapat menekan angka utama. Konsensus median memperkirakan pertumbuhan tahunan hanya 0,4 persen, sementara model GDPNow milik Federal Reserve Atlanta memperkirakan kontraksi 0,4 persen jika pengaruh emas dikecualikan. (Aldo Fernando)
Được in lại từ Idxchannel, bản quyền được giữ lại bởi tác giả gốc.
Tuyên bố miễn trừ trách nhiệm: Quan điểm được trình bày hoàn toàn là của tác giả và không đại diện cho quan điểm chính thức của Followme. Followme không chịu trách nhiệm về tính chính xác, đầy đủ hoặc độ tin cậy của thông tin được cung cấp và không chịu trách nhiệm cho bất kỳ hành động nào được thực hiện dựa trên nội dung, trừ khi được nêu rõ bằng văn bản.
Website Cộng đồng Giao Dịch FOLLOWME: www.followme.asia
Tải thất bại ()