
IDXChannel - Bursa saham AS atau Wall Street berakhir variatif di tengah perilisan ekonomi AS yang mengalami kontraksi 0,3 persen di kuartal I-2025.
Dikutip dalam laman Investing Kamis (1/5/2025), Dow Jones Industrial Average naik 141 poin, atau 0,4 persen, indeks S&P 500 turun 0,01 persen, dan NASDAQ Composite turun 0,1 persen.
Adanya kerugian tajam pada awal April ini dipicu oleh kekhawatiran tarif perdagangan akan memukul pertumbuhan ekonomi terbesar di dunia. Ekonomi AS merosot tajam 0,3 persen padahal sebelumnya di kuartal keempat 2024 produk domestik bruto tumbuh sebesar 2,4 persen.
Perekonomian terdampak oleh lonjakan impor sebesar 41,3 persen pada kuartal I-2025. Ini merupakan lonjakan terbesar dalam lima tahun, karena konsumen mempercepat pembelian sebelum tarif yang direncanakan.
Selain itu, pengusaha swasta AS akan menambah jumlah pekerjaan yang jauh lebih sedikit dibandingkan April karena jumlah gaji swasta meningkat sebesar Rp62.000 bulan ini, menurut Laporan Ketenagakerjaan Nasional ADP.
Pada awal pekan ini, indeks keyakinan konsumen turun ke angka terendah sejak Mei 2020, data menunjukkan lowongan pekerjaan JOLTS untuk Maret turun menjadi 7,192 juta dari 7,48 juta.
AS juga dilaporkan menghubungi China untuk meredakan ketegangan perdagangan. Bahkan dalam sebuah postingan media sosial, AS dilaporkan telah memulai kontak dengan China dengan menunjukkan minat untuk membahas masalah terkait tarif.
Dalam catatan lainnya, Menteri Perdagangan Howard Lutnick mengatakan bahwa AS hampir mengumumkan kesepakatan perdagangan besar.
Microsoft dan Meta akan menjadi fokus pada pekan ini. Perusahaan-perusahaan tersebut merupakan bagian dari serangkaian pemain teknologi berkapitalisasi besar "Magnificent Seven" yang akan melaporkan laba mereka.
Sementara itu, pembuat iPhone Apple (NASDAQ:AAPL) dan raksasa e-commerce Amazon (NASDAQ:AMZN) dijadwalkan untuk merilis laba pada hari Kamis.
Seperti diketahui, saham Starbucks (NASDAQ:SBUX) turun hampir 6 persen setelah penjualan global menurun selama lima kuartal berturut-turut.
Raksasa industri Caterpillar (NYSE:CAT) juga melaporkan penurunan laba kuartal karena ketidakpastian ekonomi.
Saham Norwegian Cruise Line (NYSE:NCLH) turun lebih dari 7 persen setelah operator pelayaran tersebut melaporkan laba kuartal pertama yang mengecewakan.
Saham Super Micro Computer (NASDAQ:SMCI) merosot 11,5 persen setelah pembuat server AI tersebut memangkas ekspektasi pendapatan dan laba kuartal ketiganya karena. Sedangkan Saham Snap (NYSE:SNAP) anjlok lebih dari 12,5 persen.
(kunthi fahmar sandy)
Được in lại từ Idxchannel, bản quyền được giữ lại bởi tác giả gốc.
Tuyên bố miễn trừ trách nhiệm: Nội dung trên chỉ đại diện cho quan điểm của tác giả hoặc khách mời. Nó không đại diện cho quan điểm hoặc lập trường của FOLLOWME và không có nghĩa là FOLLOWME đồng ý với tuyên bố hoặc mô tả của họ, cũng không cấu thành bất kỳ lời khuyên đầu tư nào. Đối với tất cả các hành động do khách truy cập thực hiện dựa trên thông tin do cộng đồng FOLLOWME cung cấp, cộng đồng không chịu bất kỳ hình thức trách nhiệm nào trừ khi có cam kết rõ ràng bằng văn bản.
Website Cộng đồng Giao Dịch FOLLOWME: www.followme.asia
Tải thất bại ()