Saham SIDO Tiba-Tiba Turun, Ada Apa?

IDXChannel - Saham PT Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul Tbk (SIDO) tiba-tiba turun saat sesi II perdagangan Jumat (2/5/2025). 

Saham emiten kesehatan herbal itu berakhir melemah 5,88 persen Rp560 setelah bergerak stabil di kisaran Rp600. Nilai transaksi perdagangan saham SIDO hari ini mencapai Rp47 miliar dengan lebih dari 800 ribu lot saham ditransaksikan.

SIDO hari ini menggelar Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) di pabrik perseroan di Bergas, Semarang, Jawa Tengah, Jumat (2/5/2025). RUPS tersebut memutuskan bahwa 100 persen laba bersih pada 2024 sebesar Rp1,17 triliun atau Rp39 per saham ditetapkan sebagai dividen. 

Sebelumnya, SIDO membagikan dividen interim sebesar Rp540 miliar atau Rp18 per saham. Dividen tersebut dicairkan pada 20 November 2024.

"Sisanya sebesar Rp21 per saham atau seluruhnya berjumlah Rp630 miliar, yang mana akan dibagikan dalam bentuk dividen tunai," kata manajemen.

Pada penutupan kemarin, saham SIDO berada di level Rp595 per saham. Dengan demikian, dividend yield-nya sekitar 3,5 persen atau 6,5 persen jika ditotal seluruh dividen dengan asumsi harga terakhir.

Jelang penutupan, SIDO juga mengumumkan capaian kinerja keuangan kuartal I-2025. Laba bersih SIDO di tiga bulan pertama anjlok 40 persen dari Rp390 miliar menjadi Rp233 miliar.

Penurunan kinerja bottom line tersebut seiring penjualan SIDO yang turun hingga 25 persen menjadi Rp789 miliar. Laba bruto turun 34 persen menjadi Rp412 miliar dengan margin yang juga turun dari 59 persen menjadi 52 persen.

Penjualan SIDO tertekan dari segmen jamu herbal dan suplemen yang mencakup Tolak Angin hingga Kuku Bima yang turun 42 persen menjadi Rp363 miliar. 

Sementara itu, segmen makanan dan minuman seperti Susu Jahe dan Alang Sari naik tipis 1,5 persen menjadi Rp402 miliar meski tak mampu mengompensasi laju penurunan segmen jamu herbal. Porsi segmen tersebut bahkan mengungguli segmen jamu herbal yang selama ini menopang pendapatan SIDO.

(Rahmat Fiansyah)