
IDXChannel – Harga emas dunia mencatat penurunan mingguan kedua secara beruntun, seiring meredanya ketegangan dagang yang menekan permintaan terhadap aset lindung nilai.
Berdasarkan data pasar, harga emas spot (XAU/USD) turun 2,36 persen sepanjang pekan ini dan ditutup di level USD3.240,95 per troy ons, menjauh dari rekor tertinggi pekan sebelumnya di USD3.500,20 per troy ons.

Melansir MT Newswires, Biro Statistik Tenaga Kerja AS pada Jumat melaporkan pertumbuhan lapangan kerja nonpertanian (nonfarm payrolls/NFP) sebanyak 177.000 pada April, turun dari 185.000 (yang direvisi) pada Maret. Namun angka tersebut masih jauh di atas konsensus Marketwatch yang memperkirakan kenaikan sebesar 133.000.
Laporan tersebut dirilis di tengah pernyataan dari China bahwa mereka tengah mempertimbangkan proposal AS untuk menggelar pembicaraan dagang.

Namun, Beijing meminta agar pemerintahan Trump menurunkan tarif 145 persen yang diberlakukan terhadap impor asal China bulan lalu sebelum bersedia melakukan negosiasi.
Pernyataan dari China ini menjadi sinyal awal bahwa dua ekonomi terbesar dunia mungkin mulai membuka jalan menuju penyelesaian perang dagang yang selama ini mengguncang pasar global.

Prospek Sepekan
Harga emas global terus melemah dalam dua pekan terakhir, dan survei mingguan Kitco News menunjukkan sentimen pasar yang kian terbagi. Hanya sebagian kecil analis yang memperkirakan harga emas naik pekan ini, sementara separuh investor ritel masih optimistis meski harga emas tengah terkoreksi.
Presiden Adrian Day Asset Management, Adrian Day, menilai pelemahan harga emas sebesar lebih dari 7 persen dari puncaknya belum cukup untuk mengusir para spekulan.
Ia menambahkan, kekhawatiran akan resesi AS—yang biasanya berdampak negatif bagi emas di awal—dan potensi meredanya ketegangan dagang AS–China bisa menekan permintaan emas dalam waktu dekat. "Kami masih melihat potensi pelemahan lanjutan," ujar Day.
Senada, analis teknikal Barchart.com, Darin Newsom, menyebut tren jangka pendek emas berpotensi turun, meski keputusan suku bunga Federal Reserve (The Fed) pekan depan bisa memicu penguatan sementara dolar AS.
Sementara itu, Presiden Asset Strategies International, Rich Checkan, justru memproyeksikan harga emas naik tipis karena data ekonomi AS yang buruk memberi ruang The Fed untuk lebih dovish.
Kemudian, analis StoneX Bullion, Fawad Razaqzada, memperingatkan bahwa harga emas bisa jatuh ke USD3.000 per troy ons jika optimisme atas kesepakatan dagang terus tumbuh.
Meski pasar saham melonjak tajam, pelemahan emas masih tergolong moderat. Ia menilai prospek emas jangka pendek masih belum jelas, dengan kecenderungan teknikal mengarah ke bawah.
Sentimen pelaku pasar terhadap harga emas masih terpecah. Dalam survei mingguan Kitco News, sebanyak 18 analis Wall Street berpartisipasi, dengan setengah dari mereka memperkirakan harga emas kembali melemah pekan ini.
Hanya lima analis, atau 28 persen, yang memproyeksikan kenaikan harga, sementara sembilan analis (50 persen) memperkirakan penurunan. Sisanya, empat orang (22 persen), melihat harga emas akan bergerak dalam rentang sempit.
Sementara itu, sentimen investor ritel menunjukkan kecenderungan bullish yang tipis. Dari 273 suara dalam jajak pendapat daring Kitco, sebanyak 143 responden atau 52 persen memprediksi harga emas naik, 79 orang (29 persen) memprediksi penurunan, dan 51 orang (19 persen) melihat harga cenderung konsolidasi.
Pekan ini perhatian pasar akan tertuju sepenuhnya pada The Fed. Rapat FOMC Mei, pengumuman suku bunga, dan konferensi pers dijadwalkan berlangsung pada Rabu.
Pasar memperkirakan bank sentral AS tersebut mempertahankan suku bunga, namun fokus akan tertuju pada pernyataan Ketua The Fed Jerome Powell, menyusul komentar kritisnya pada April lalu.
Setelah pengumuman suku bunga, para pejabat The Fed dijadwalkan terbang ke Islandia untuk menghadiri Konferensi Ekonomi Reykjavik. Nama-nama seperti Michael Barr, Adriana Kugler, Christopher Waller, dan Lisa Cook akan menjadi pembicara dalam diskusi panel yang membahas topik seperti kecerdasan buatan (AI), ketenagakerjaan, dan riset kebijakan moneter pada Jumat.
Selain The Fed, pasar juga akan mencermati data PMI Jasa ISM AS untuk Mei yang dirilis Senin pagi, serta klaim pengangguran mingguan pada Kamis. (Aldo Fernando)
Được in lại từ Idxchannel, bản quyền được giữ lại bởi tác giả gốc.
Tuyên bố miễn trừ trách nhiệm: Nội dung trên chỉ đại diện cho quan điểm của tác giả hoặc khách mời. Nó không đại diện cho quan điểm hoặc lập trường của FOLLOWME và không có nghĩa là FOLLOWME đồng ý với tuyên bố hoặc mô tả của họ, cũng không cấu thành bất kỳ lời khuyên đầu tư nào. Đối với tất cả các hành động do khách truy cập thực hiện dựa trên thông tin do cộng đồng FOLLOWME cung cấp, cộng đồng không chịu bất kỳ hình thức trách nhiệm nào trừ khi có cam kết rõ ràng bằng văn bản.
Website Cộng đồng Giao Dịch FOLLOWME: www.followme.asia
Tải thất bại ()