IHSG Sering Melemah di Mei, Fenomena Sell in May Masih Relevan?

avatar
· Lượt xem 33
IHSG Sering Melemah di Mei, Fenomena Sell in May Masih Relevan?
IHSG Sering Melemah di Mei, Fenomena Sell in May Masih Relevan? (Foto: Freepik)

IDXChannel - Mei tampaknya bukan periode yang bersahabat bagi pasar saham Indonesia. Jika menengok data kinerja Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) selama sepuluh tahun terakhir, tren pelemahan lebih sering terjadi dibandingkan penguatan.

Dari 2015 hingga 2024, IHSG tercatat melemah sebanyak tujuh kali di Mei. Artinya, secara statistik, peluang IHSG turun di bulan kelima ini mencapai 70 persen. Beberapa tahun dengan koreksi signifikan, antara lain di 2019 (-3,81 persen), 2023 (-4,08 persen), dan yang terbaru 2024 (-3,64 persen).

Baca Juga:
IHSG Sering Melemah di Mei, Fenomena Sell in May Masih Relevan? IHSG Menguat Lagi, Intip Deretan Saham Big Cap Penopangnya

Hanya dalam tiga kesempatan — yaitu pada 2015, 2017, dan 2020 — IHSG berhasil mencatatkan kinerja positif selama Mei, dengan kenaikan tertinggi terjadi pada 2015 sebesar 2,56 persen. (Lihat tabel di bawah ini.)

IHSG Sering Melemah di Mei, Fenomena Sell in May Masih Relevan?

Baca Juga:
IHSG Sering Melemah di Mei, Fenomena Sell in May Masih Relevan? BPS Beberkan Penyebab Ekonomi Indonesia Hanya Tumbuh 4,8 Persen di Kuartal I-2025

Fenomena ini kerap dikaitkan dengan istilah populer di pasar keuangan global, yaitu “Sell in May and go away.” Istilah tersebut merujuk pada kecenderungan investor global untuk mengurangi eksposur terhadap aset berisiko, termasuk saham, menjelang musim panas di belahan bumi utara.

Meski Indonesia berada di kawasan tropis dan tidak memiliki musim panas seperti di Eropa atau Amerika, pola perilaku investor global tetap berpengaruh terhadap sentimen di pasar domestik.

Baca Juga:
IHSG Sering Melemah di Mei, Fenomena Sell in May Masih Relevan? Bursa Asia Turun di Awal Pekan, Pasar Cermati Situasi di Australia

Selain faktor musiman, pelemahan IHSG di Mei juga bisa dipicu oleh berbagai faktor eksternal, seperti terkait kebijakan suku bunga global, ketegangan dagang dan geopolitik, serta kondisi ekonomi domestik yang sedang dievaluasi pelaku pasar.

Mitos dan Peluang

Founder WH Project William Hartanto menilai ada potensi bagi IHSG untuk melanjutkan penguatan. Ia menjelaskan, “Ini karena belum terlihat adanya tekanan jual pada saham-saham big caps, sehingga belum terindikasi kondisi jenuh beli pada IHSG.”

Menurut William, fenomena Sell in May bukanlah sentimen yang berbahaya.

Ia menambahkan, “Secara historis, hanya terjadi pelemahan terbatas yang kemudian dibalas dengan uptrend di Juni. Jadi, menurut saya korelasinya semakin lemah karena sudah banyak pelaku pasar yang aware dengan kondisi ini dan mengambil peluang belanja saham jika terjadi pelemahan di Mei.”

Lebih lanjut, ia menyarankan agar investor mencermati sektor-sektor tertentu. “Potensial untuk diperhatikan adalah sektor tambang, khususnya nikel dan emas, lalu sektor properti untuk momentum technical rebound,” ujarnya.

Sementara itu, pengamat pasar modal Michael Yeoh menjelaskan bahwa secara statistik, koreksi IHSG di Mei memang kerap terjadi.

Ia menyebutkan, “Memang secara probabilitas, 80 persen IHSG mengalami koreksi yang cukup dalam di Mei. Namun, jika kita lihat secara struktural, itu merupakan mitos karena tidak ada kejadian atau peristiwa khusus dalam Mei setiap tahunnya.”

Meski begitu, ia mengingatkan bahwa kewaspadaan tetap diperlukan.

“Kita memang boleh cukup waspada karena resistance dari IHSG di 6.901–7.000 akan tersentuh di Mei ini. Mengingat rebound di April yang cukup signifikan, maka ada potensi terjadi pelemahan di Mei. Namun, kuatnya rupiah bisa menjadi katalis positif,” katanya.

Michael juga menyoroti sejumlah saham yang layak dicermati. “Beberapa saham konglomerasi menunjukkan performa signifikan, seperti CBDK dan TPIA. Saham-saham konsumer seperti ERAA dan UNVR juga menunjukkan potensi reversal yang cukup baik,” ujarnya. (Aldo Fernando)

Disclaimer: Keputusan pembelian/penjualan saham sepenuhnya ada di tangan investor.

Tuyên bố miễn trừ trách nhiệm: Nội dung trên chỉ đại diện cho quan điểm của tác giả hoặc khách mời. Nó không đại diện cho quan điểm hoặc lập trường của FOLLOWME và không có nghĩa là FOLLOWME đồng ý với tuyên bố hoặc mô tả của họ, cũng không cấu thành bất kỳ lời khuyên đầu tư nào. Đối với tất cả các hành động do khách truy cập thực hiện dựa trên thông tin do cộng đồng FOLLOWME cung cấp, cộng đồng không chịu bất kỳ hình thức trách nhiệm nào trừ khi có cam kết rõ ràng bằng văn bản.

Website Cộng đồng Giao Dịch FOLLOWME: www.followme.asia

Ủng hộ nếu bạn thích
avatar
Trả lời 0

Tải thất bại ()

  • tradingContest