Manufaktur China Melesu, Harga Minyak Ikut Meredup

Indikator Harga

Fokus Crude Oil:

• Aktivitas manufaktur China melambat pada bulan April, menurut survei terbaru PMI.
• Trump tandatangani perintah terkait pengecualian tarif pada impor mobil dan suku cadang asing.

***********************************************************

Rabu, 30 April 2025 - Harga minyak pagi ini terpantau bergerak bearish tertekan oleh sentimen dari rilisnya data terbaru ekonomi China yang lesu, dan laporan stok API. Meski demikian, kejelasan atas tarif otomotif Trump serta langkah China untuk membebaskan tarif impor etana AS, berpotensi mendorong harga kembali menguat.

Aktivitas manufaktur China mengalami kontraksi pada bulan April, turun menjadi 49,0 dibandingkan dengan 50,5 pada bulan Maret, ungkap survei terbaru PMI resmi yang dirilis pada hari Rabu. Penurunan itu terjadi pasca pemulihan selama dua bulan, yang memicu seruan agar pemerintah dapat memberikan lebih banyak stimulus moneter dan fiskal selama beberapa bulan mendatang untuk mendukung pertumbuhan dan melindungi ekonomi dari tarif. Survei tersebut juga menunjukkan di sisi nonmanufaktur, yang mencakup jasa dan konstruksi, dilaporkan melambat menjadi 50,4 dari 50,8 pada bulan Maret.

Turut membebani harga, stok minyak mentah AS dalam sepekan melonjak naik sebesar 3,76 juta barel, ungkap grup industri API dalam laporan untuk pekan yang berakhir 25 April. Laporan tersebut mengindikasikan permintaan minyak yang melemah di pasar energi AS. Meski demikian, pasar masih menantikan rilisnya laporan resmi versi pemerintah yang akan dirilis Rabu malam oleh badan statistik EIA.

Sementara itu, kekhawatiran terkait arah kebijakan tarif otomatif mereda pasca Presiden AS Donald Trump pada hari Selasa resmi menandatangani perintah eksekutif yang memberikan beberapa pengecualian tarif pada impor mobil dan suku cadang asing. Tarif sebesar 25% masih akan tetap berlaku pada 3 Mei, namun melalui perintah tersebut akan memungkinkan produsen mobil di AS untuk mendapatkan penggantian biaya atas pungutan tersebut selama dua tahun, yang mencakup potensi pengurangan sejumlah 3,75% dari nilai mobil buatan AS yang dirakit sebelum 1 Mei 2026. Setelah itu, batas penggantian biaya diturunkan menjadi 2,5% dari nilai mobil hingga 30 April 2027, menurut perintah tersebut.

Dukungan lainnya datang dari berita bahwa China telah membebaskan tarif impor etana dari AS dalam beberapa hari terakhir, namun belum diumumkan ke publik, kata dua sumber yang mengetahui masalah tersebut pada hari Selasa. Sebelumnya, China pada awal bulan ini menaikkan pungutan tarif atas impor barang asal AS, termasuk etana, menjadi 125%, sebagai balasan atas tarif yang diberlakukan Trump terhadap China.

Melihat dari sudut pandang teknis, harga minyak berpotensi menemui posisi resistance terdekat di level $62 per barel. Namun, apabila menemui katalis negatif maka harga berpotensi turun ke support terdekat di level $57 per barel.

DATA EKONOMI HARIAN

Riset Indonesia Commodity and Derivative Exchange

Crude Oil Daily Newsletter