
IDXChannel - Rumor mengenai potensi penggabungan bisnis (merger) antara Gojek dan Grab Indonesia, dua raksasa layanan on-demand di Tanah Air, tengah ramai diperbincangkan publik.
Menanggapi hal ini, Ekonom Senior Bright Institute Awalil Rizky menekankan pentingnya peran pemerintah dalam menjaga iklim investasi dengan memberi keberpihakan pada pelaku usaha lokal.

Meski masih sebatas rumor, Awalil menilai isu merger antara Grab dan GoTo perlu dicermati dengan saksama karena melibatkan banyak aspek. Ia menyoroti, Grab merupakan perusahaan asing, sehingga jika merger benar terjadi, dikhawatirkan akan memperkuat dominasi asing dalam iklim investasi nasional.
Apalagi, ekosistem kedua perusahaan ini menaungi puluhan juta mitra pengemudi dan pelaku UMKM.

“Grab ini adalah perusahaan yang didirikan di Malaysia, berkantor di Singapura, pemiliknya adalah asing, hampir seluruhnya modal asing, sementara GoTo ini adalah perusahaan anak bangsa ya, perusahaan dalam negeri,” demikian mengutip Awalil dalam keterangannya, Senin (5/5/2025).
Awalil menjelaskan, dominasi asing dalam iklim investasi Indonesia berpotensi merugikan pelaku usaha dalam negeri. Ia menegaskan bahwa pemerintah memiliki tanggung jawab untuk menjaga iklim usaha yang sehat serta mendorong perusahaan lokal agar mendapat peluang yang lebih luas.

“Kalau sampai opininya adalah Grab mencaplok, mungkin tidak cukup bagus juga buat kondisi investasi di Indonesia, di mana hampir sebagian besar sektor-sektor besar perlahan-lahan, asing makin mendominasi. Ini kewajiban pemerintah untuk menjaga iklim usaha, yaitu pelaku-pelaku domestik harus memiliki kesempatan yang lebih luas,” kata Awalil.
Lebih lanjut, Awalil meminta pemerintah untuk segera turun tangan, menegaskan bahwa kehadiran negara sangat krusial mengingat sektor yang tengah hangat diperbincangkan merupakan area strategis bagi kepentingan nasional.
Pada Maret lalu, Grab dikabarkan tengah mencari pendanaan sebesar USD2 miliar (setara Rp33,16 triliun) untuk membiayai rencana akuisisi terhadap GoTo. Kabar ini dilaporkan oleh Reuters, mengutip informasi dari Bloomberg yang bersumber pada sejumlah narasumber yang mengetahui rencana tersebut.
Sebagai informasi, Gojek saat ini berada di bawah naungan PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO), yang tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI). Sementara itu, Grab Indonesia merupakan bagian dari Grab Holdings Limited, perusahaan yang sahamnya terdaftar di Bursa Nasdaq, Amerika Serikat (AS). (Aldo Fernando)
Được in lại từ Idxchannel, bản quyền được giữ lại bởi tác giả gốc.
Tuyên bố miễn trừ trách nhiệm: Nội dung trên chỉ đại diện cho quan điểm của tác giả hoặc khách mời. Nó không đại diện cho quan điểm hoặc lập trường của FOLLOWME và không có nghĩa là FOLLOWME đồng ý với tuyên bố hoặc mô tả của họ, cũng không cấu thành bất kỳ lời khuyên đầu tư nào. Đối với tất cả các hành động do khách truy cập thực hiện dựa trên thông tin do cộng đồng FOLLOWME cung cấp, cộng đồng không chịu bất kỳ hình thức trách nhiệm nào trừ khi có cam kết rõ ràng bằng văn bản.
Website Cộng đồng Giao Dịch FOLLOWME: www.followme.asia
Tải thất bại ()