IHSG, Rupiah, dan Emas Kompak Menguat di Tengah Memanasnya Geopolitik Dunia

IDXChannel - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan hari ini ditutup menguat signifikan 0,97 persen di level 6.898,19. Selama sesi perdagangan, IHSG berada di zona hijau dan sempat menyentuh level tertingginya 6.913.

Penguatan IHSG terjadi di tengah mayoritas bursa di Asia yang ditutup melemah, terkecuali bursa saham di China seperti Hang Seng, Shanghai dan Shenzhen yang menguat di akhir perdagangan. 

Baca Juga:

Harga Emas Dunia Kembali Menguat, Ini Sederet Faktor Pemicunya

Analis Pasar Keuangan, Gunawan Benjamin, mengatakan penguatan IHSG ditopang oleh kinerja mata uang rupiah yang ditutup menguat ke level 16.450 per dolar AS. Rupiah selama sesi perdagangan sempat melemah hingga ke level 16.490 per dolar AS sebelum akhirnya berbalik arah.

"Kinerja Rupiah yang berbalik arah setelah melemah cukup dalam di sesi pembukaan perdagangan, mendorong penguatan IHSG yang lebih signifikan di sesi perdagangan kedua," kata Gunawan, Selasa (6/5/2025). 

Baca Juga:

Reli Berlanjut, IHSG Melaju ke 6.900

Di tengah minimnya agenda ekonomi, pasar keuangan saat ini tengah dibayangi sentimen negatif seiring dengan meningkatnya ketegangan antara India dan Pakistan. Tensi geopolitik yang memanas memang belum memberikan dampak signifikan pada pasar keuangan sejauh ini. 

"Pelaku pasar terus memantau situasi konflik yang tengah berkembang sejauh ini," tuturnya. 

Baca Juga:

Harga Komoditas Bangkit, Saham Emas Berkilau

Pelaku pasar keuangan terpantau belum merespons berlebihan peningkatan tensi geopolitik di kedua negara tersebut. Namun pasar logam mulia sudah mendapatkan dampak dari memburuknya tensi geopolitik di kawasan Asia. 

"Harga emas kembali alami kenaikan, dan ditransaksikan di kisaran harga USD3.378 per ons troy. Harga emas saat ini ditransaksikan di kisaran harga Rp1,8 juta per gram," ujarnya.

(Febrina Ratna Iskana)