MDLN Catat Laba Bersih Akibat Restrukturisasi Utang, Sahamnya Bangkit dari Gocap

IDXChannel - PT Modernland Realty Tbk (MDLN) mencatat laba jumbo pada tiga bulan pertama tahun ini. Kinerja tersebut mengangkat harga sahamnya keluar dari level Rp50.

Dalam seminggu terakhir, saham MDLN bergerak ke atas hingga menyentuh level Rp60 per saham. Volume transaksi saham yang biasanya di kisaran jutaan tiba-tiba mencapai miliaran rupiah.

Pada 7 Mei, saham emiten properti tersebut melesat 13,2 persen ke Rp60 sebelum akhirnya turun 8 persen ke Rp55 pada penutupan perdagangan kemarin.

Pergerakan saham MDLN setelah pelaku pasar merespons laporan keuangan perseroan di kuartal I-2025. MDLN mencatatkan laba bersih Rp761 miliar, membalikkan kerugian di periode yang sama tahun lalu sebesar Rp270 miliar.

Secara operasional, tidak ada perubahan yang signifikan pada kinerja MDLN. Pendapatan usaha perseroan di tiga bulan pertama tercatat Rp217 miliar. Lalu, dari mana laba bersih jumbo berasal?

Dalam laporan keuangan MDLN, perseroan mencatat pendapatan operasi lainnya berupa keuntungan dari penyelesaian obligasi yang harus dibayar. Nilainya mencapai Rp995 miliar.

Keuntungan ini merupakan hasil dari proses restrukturisasi utang yang merupakan selisih antara pelunasan utang dengan nilai yang tercatat dalam pembukuan. Lewat restrukturisasi ini, Modernland mengurangi beban obligasi senilai USD104,3 juta atau Rp1,7 triliun.

Corporate Secretary MDLN, Danu Pate mengatakan, perseroan melakukan skema buyback and exchange offer untuk Notes-2025 masing-masing Guaranteed Senior Notes USD130,7 juta dan Guaranteed Senior PIK Toggle Notes USD10,3 juta.

Kemudian, skema serupa juga diterapkan untuk Notes-2027 terdiri dari Guaranteed Senior Notes senilai USD213,9 juta dan Guaranteed Senior PIK Toggle Notes senilai USD19,1 juta. Seluruh obligasi itu diterbitkan oleh anak usaha MDLN, Modernland Overseas Pte. Ltd. (MLO).

“Sebagai bagian dari strategi pengelolaan kewajiban (liability management), perseroan telah melaksanakan buyback and exchange offer atas seluruh Notes-2025 dan Notes-2027," kata Danu.

Seluruh obligasi tersebut dibayarkan dengan penerbitan obligasi baru, New Notes-2027 senilai USD269,7 juta. Surat utang ini memiliki jatuh tempo 27 Maret 2027 sementara kupon tak berubah yakni 3 persen per tahun.

(Rahmat Fiansyah)