Wall Street Pekan Depan Dibayangi Data Inflasi hingga Negosiasi Tarif Dagang

avatar
· Lượt xem 44
Wall Street Pekan Depan Dibayangi Data Inflasi hingga Negosiasi Tarif Dagang
Wall Street Pekan Depan Dibayangi Data Inflasi hingga Negosiasi Tarif Dagang (Foto: dok AP)

IDXChannel - Investor bursa saham Amerika Serikat atau Wall Street bersiap menyambut pekan depan dengan sederet data ekonomi.

Terdapat peluang rotasi sektoral dari saham-saham defensif, menuju sektor yang lebih sensitif terhadap siklus ekonomi.

“Kalau pasar berada dalam mode risk-off, sektor-sektor defensif akan terus memimpin,” ujar CEO Horizon Investment Services, Chuck Carlson, dilansir Investing, Sabtu (10/5/2025).

Secara year-to-date (ytd), indeks S&P 500 telah melemah 3,7 persen, disebabkan kekhawatiran investor terhadap dampak ekonomi akibat tarif impor yang diberlakukan Presiden AS Donald Trump. 

Namun, sektor defensif seperti konsumer dan utilitas justru mencatatkan kinerja positif masing-masing sebesar 5 persen dan 5,6 persen.

Menurut Chief Investment Strategist Janney Montgomery Scott, Mark Lucchini, pergeseran sektoral ini bisa menjadi sinyal bahwa investor mulai mengurangi kehati-hatian, sekaligus berani untuk menghadapi risiko aset.

“Itu bisa menjadi tanda bahwa kehati-hatian mulai berkurang di kalangan investor,” ujarnya.

Namun, kondisi makro masih menyisakan pertanyaan besar. Data ekonomi Amerika Serikat sejauh ini menunjukkan ketahanan, tapi berbagai survei dan indikator sentimen tetap lemah. 

Pekan depan, investor akan menyoroti rilis data inflasi konsumen (CPI) untuk periode April yang dirilis pada Selasa (13/5/2025), dan penjualan ritel pada Kamis (15/5/2025). Kedua data tersebut akan menjadi indikator penting dalam membaca arah ekonomi AS ke depan.

Jika inflasi ternyata lebih tinggi dari perkiraan sementara penjualan ritel justru mengecewakan, kekhawatiran terhadap risiko stagflasi kondisi inflasi tinggi dan pertumbuhan lambat dinilai bisa kembali mencuat dan menekan bursa saham.

Sinyal kekhawatiran terhadap kondisi ini juga sempat muncul dalam pernyataan Federal Reserve pekan ini. Bank sentral telah mempertahankan suku bunga acuan, tetapi menyebut risiko inflasi dan pengangguran yang meningkat.

Selain data ekonomi, pekan depan juga akan diramaikan oleh laporan keuangan dari sejumlah emiten besar, termasuk raksasa ritel Walmart yang dapat memberi gambaran lebih lanjut mengenai daya beli konsumen.

Pasar juga akan terus memantau negosiasi lanjutan antara pemerintah AS dan negara-negara mitra dagang lainnya, di tengah harapan tercapainya kesepakatan sebelum masa jeda tarif selama 90 hari berakhir.

(DESI ANGRIANI)

Tuyên bố miễn trừ trách nhiệm: Nội dung trên chỉ đại diện cho quan điểm của tác giả hoặc khách mời. Nó không đại diện cho quan điểm hoặc lập trường của FOLLOWME và không có nghĩa là FOLLOWME đồng ý với tuyên bố hoặc mô tả của họ, cũng không cấu thành bất kỳ lời khuyên đầu tư nào. Đối với tất cả các hành động do khách truy cập thực hiện dựa trên thông tin do cộng đồng FOLLOWME cung cấp, cộng đồng không chịu bất kỳ hình thức trách nhiệm nào trừ khi có cam kết rõ ràng bằng văn bản.

Website Cộng đồng Giao Dịch FOLLOWME: www.followme.asia

Ủng hộ nếu bạn thích
avatar
Trả lời 0

Tải thất bại ()

  • tradingContest