
IDXChannel - PT Citra Borneo Utama Tbk (CBUT) memasang target agresif pada tahun ini. Perusahaan hilir minyak sawit itu membidik pendapatan Rp13 triliun pada 2025, tumbuh lebih dari 30 persen dibandingkan 2024 yang sebesar Rp9,8 triliun.
Adapun hingga kuartal I, CBUT meraup pendapatan sebesar Rp3,4 triliun atau naik 41,7 persen dari periode sama tahun lalu yang sebesar Rp2,4 triliun.

Direktur Utama CBUT, Rorry Christian Tobing mengatakan, untuk mencapai target itu, perseroan melakukan pengembangan usaha dengan meluncurkan produk minyak goreng komersial untuk mendapatkan pasar lokal yang lebih besar. Perseroan juga menjalin kerja sama baik dengan supplier yang kredibel, pembeli lokal, pembeli internasional.
Selain itu, Perseroan juga tetap menjaga kualitas produk dengan mendapatkan suplai produk baik CPO maupun PKO yang berkualitas dengan harga kompetitif di pasar, serta menjual produk minyak kelapa sawit yang telah bersertifikasi RSPO.

Dari sisi operasional, perseroan akan melakukan optimalisasi kapasitas produksi Kernel Crushing Plants (KCP) dan peningkatan margin kotor produk utama KCP.
“CBUT melakukan perbaikan serta inovasi pada pabrik untuk menunjang efektivitas dan efisiensi dan penambahan lini produksi baru bottling atau kemasan untuk komersial,” kata Rorry dalam keterangan resmi, dikutip Selasa (13/5).
Di sisi lain, Rorry menyoroti ketidakpastian pasar yang disebabkan oleh perang dagang, yang diperkirakan terus memberikan tekanan terhadap harga. Kendati demikian, keberlanjutan program biodiesel domestik akan memberikan dukungan positif terhadap stabilitas harga.
“Program ini berperan penting dalam menyerap pasokan minyak kelapa sawit di pasar dalam negeri,” kata Rorry.
Lebih lanjut, dia juga melihat meningkatnya permintaan dari negara-negara tujuan utama akan memberikan dukungan terhadap kestabilan dan penguatan harga. Penurunan harga minyak kelapa sawit baru-baru ini dinilainya menjaga daya saingnya dibandingkan dengan minyak nabati utama lainnya.
Pada tiga bulan pertama, CBUT mengantongi laba bersih sebesar Rp41,2 miliar atau naik 28,8 persen jika dibandingkan dengan periode yang sama pada 2024 sebesar Rp32 miliar. Dengan demikian, laba bersih per saham setara dengan Rp13,29.
(Rahmat Fiansyah)
Được in lại từ Idxchannel, bản quyền được giữ lại bởi tác giả gốc.
Tuyên bố miễn trừ trách nhiệm: Nội dung trên chỉ đại diện cho quan điểm của tác giả hoặc khách mời. Nó không đại diện cho quan điểm hoặc lập trường của FOLLOWME và không có nghĩa là FOLLOWME đồng ý với tuyên bố hoặc mô tả của họ, cũng không cấu thành bất kỳ lời khuyên đầu tư nào. Đối với tất cả các hành động do khách truy cập thực hiện dựa trên thông tin do cộng đồng FOLLOWME cung cấp, cộng đồng không chịu bất kỳ hình thức trách nhiệm nào trừ khi có cam kết rõ ràng bằng văn bản.
Website Cộng đồng Giao Dịch FOLLOWME: www.followme.asia
Tải thất bại ()