Grab Indonesia Tepis Rumor Merger dengan GOTO

avatar
· Lượt xem 32
Grab Indonesia Tepis Rumor Merger dengan GOTO
Grab Indonesia Tepis Rumor Merger dengan GOTO. (Foto: Grab)

IDXChannel - Perusahaan ride-hailing dan layanan antar makanan, Grab, menepis rumor yang beredar terkait potensi penggabungan bisnis (merger) dengan pesaing utama di industri terkait, PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO).

Chief of Public Affairs Grab Indonesia Tirza Munusamy mengatakan, Grab menyadari adanya berbagai spekulasi yang beredar mengenai kemungkinan merger dengan salah satu pelaku industri.

Baca Juga:
Grab Indonesia Tepis Rumor Merger dengan GOTO Transaksi Kartu Kredit OCBC (NISP) Tumbuh 68 Persen

“Spekulasi tersebut tidak berdasarkan informasi yang terverifikasi, sehingga kami tidak dapat menanggapinya lebih lanjut,” ujar Tirza dalam siaran pers, Kamis (15/5/2025).

Tirza menambahkan, fokus perseroan saat ini adalah pada komitmen di Indonesia, yaitu memberdayakan pelaku ekonomi kecil dengan membuka peluang luas bagi masyarakat untuk memperoleh penghasilan tambahan secara mandiri dan berkelanjutan, bahkan menjadi sumber pendapatan yang dapat diandalkan di masa transisi atau saat menghadapi tantangan ekonomi.

Baca Juga:
Grab Indonesia Tepis Rumor Merger dengan GOTO Seharian di Zona Hijau, IHSG Ditutup Perkasa 60,28 Poin ke 7.040

Seiring dengan munculnya rumor terkait potensi merger, kata Tirza, kembali muncul perbincangan publik yang menyoroti kehadiran Grab di Indonesia sebagai dugaan bentuk "dominasi asing".

Menanggapi hal itu, Grab menyampaikan klarifikasi mengenai dasar hukum operasional perusahaan serta kontribusi konkret yang telah diberikan bagi Indonesia, sebagai bagian dari komitmen terhadap transparansi dan akuntabilitas.

Baca Juga:
Grab Indonesia Tepis Rumor Merger dengan GOTO Sampoerna Agro (SGRO) Tebar Dividen Rp600 Miliar, Yield Tembus Dua Digit

Grab Indonesia, mengutip Tirza, beroperasi sebagai Penanaman Modal Asing (PMA), yaitu bentuk investasi yang diatur dan diizinkan oleh pemerintah Indonesia melalui peraturan perundang-undangan yang berlaku.

PMA adalah struktur hukum yang biasa digunakan oleh perusahaan-perusahaan global yang berinvestasi di Indonesia dan telah menjadi pilar penting dalam pertumbuhan ekonomi nasional untuk mendorong pertumbuhan bisnis berskala besar, mempercepat adopsi teknologi, dan mendukung inovasi lintas sektor.

Meski secara hukum Grab adalah PMA, yang seringkali luput dari diskusi publik adalah kenyataan bahwa Grab Indonesia hampir sepenuhnya dijalankan oleh talenta lokal.

“Hingga hari ini, 99 persen dari seluruh karyawan Grab Indonesia adalah WNI yang berdomisili dan bekerja penuh di Indonesia. Hanya satu orang manajemen Grab di Indonesia adalah Warga Negara Asing (WNA), sisanya adalah Warga Negara Indonesia (WNI),” ujar Tirza.

Hal tersebut, katanya, mencerminkan komitmen Grab dalam memberdayakan dan mempercayakan peran kepemimpinan kepada putra-putri bangsa, baik dalam sisi operasional, strategi, maupun pengambilan keputusan bisnis.

Model Penanaman Modal Asing (PMA) bukanlah hal yang eksklusif bagi Grab. Skema ini juga digunakan secara luas oleh pelaku industri lainnya—baik di sektor ride-hailing (sesama pelaku industri), e-commerce, fintech, logistik, hingga sektor manufaktur dan energi terbarukan.

Perusahaan-perusahaan teknologi besar yang telah tumbuh menjadi unicorn atau decacorn juga mendapatkan pendanaan dari investor asing melalui struktur PMA.

Melalui PMA, investasi asing dapat mengalir ke dalam negeri untuk membiayai riset dan pengembangan, memperluas infrastruktur, menciptakan jutaan lapangan kerja, dan memperkuat kapasitas nasional.

Skema ini juga membuka peluang bagi talenta lokal untuk berkembang dan berkontribusi dalam ekosistem global, sekaligus menjadi jalur penting dalam transfer pengetahuan dan teknologi yang berdampak jangka panjang bagi perekonomian Indonesia.

Seiring kabar tersebut, saham GOTO, yang diperdagangkan di Bursa Efek Indonesia (BEI), ditutup turun tajam 7,59 persen ke level Rp73 per unit pada Kamis (15/5). 

Sebelumnya, menurut laporan Reuters pada 7 Mei 2025, Grab, yang terdaftar di bursa saham AS, disebut tengah berupaya menjalin kesepakatan untuk mengambil alih pesaingnya yang lebih kecil di Indonesia, GoTo, pada kuartal II-2025.

Informasi ini disampaikan oleh dua sumber yang mengetahui rencana tersebut.

Grab yang berbasis di Singapura dikabarkan telah menunjuk penasihat untuk menangani rencana akuisisi ini. Salah satu sumber menambahkan, kelanjutan kesepakatan ini bergantung pada sejumlah ketentuan, termasuk pembiayaan yang saat ini sedang dibahas dengan pihak perbankan.

Dalam keterbukaan informasi di BEI pada Kamis (8/5) lalu, GoTo menyatakan belum membuat keputusan terkait proposal yang mungkin diterima atau diketahuinya.

Sumber lain yang dekat dengan proses menyebutkan bahwa akuisisi tersebut dapat menempatkan valuasi GoTo di kisaran USD7 miliar.

Mengutip Reuters, pembicaraan merger antara Grab dan GoTo sebenarnya telah berlangsung secara on-off selama beberapa tahun terakhir, namun belum pernah mencapai kesepakatan final. Salah satu hambatannya adalah kekhawatiran soal persaingan apabila dua pemain besar di Asia Tenggara bergabung.

Jika merger ini terwujud, perusahaan hasil gabungan diperkirakan akan menguasai sekitar 85 persen pasar ride-hailing di kawasan Asia Tenggara, yang bernilai USD8 miliar menurut data Euromonitor International.

"Entitas gabungan ini akan memiliki pangsa pasar lebih dari 91 persen di Indonesia, dan hampir 90 persen di Singapura," ujar Manajer Insight Euromonitor International untuk sektor pembayaran dan pinjaman di Asia, David Zhang, seperti dikutip Reuters pada 7 Mei 2025.

"Pasar seperti Indonesia dan Singapura kemungkinan besar akan melakukan pengawasan ketat," katanya, seraya memperkirakan bahwa kesepakatan ini mungkin akan dihalangi oleh regulator di sejumlah pasar utama kawasan. (Aldo Fernando)

Tuyên bố miễn trừ trách nhiệm: Nội dung trên chỉ đại diện cho quan điểm của tác giả hoặc khách mời. Nó không đại diện cho quan điểm hoặc lập trường của FOLLOWME và không có nghĩa là FOLLOWME đồng ý với tuyên bố hoặc mô tả của họ, cũng không cấu thành bất kỳ lời khuyên đầu tư nào. Đối với tất cả các hành động do khách truy cập thực hiện dựa trên thông tin do cộng đồng FOLLOWME cung cấp, cộng đồng không chịu bất kỳ hình thức trách nhiệm nào trừ khi có cam kết rõ ràng bằng văn bản.

Website Cộng đồng Giao Dịch FOLLOWME: www.followme.asia

Ủng hộ nếu bạn thích
avatar
Trả lời 0

Tải thất bại ()

  • tradingContest