Harga Minyak Kembali Stabil Namun Sinyal Bearish Masih Bertahan

Indikator Harga

Fokus Crude Oil:

• IEA melihat pertumbuhan permintaan minyak global akan melambat menjadi 650.000 bph selama sisa tahun 2025.
• AS mempertimbangkan untuk menambah lebih banyak perusahaan China ke dalam daftar ekspor terbatasnya.

***********************************************************

Jumat, 16 Mei 2025 - Pada penutupan pekan pagi ini harga minyak terpantau bergerak terkonsolidasi. Ledakan yang terjadi di jalur pipa utama Nigeria menjadi katalis positif bagi harga. Meski demikian, proyeksi pesimis IEA dan isyarat gangguan terhadap gencatan dagang sementara AS - China berpotensi membuat harga kembali melemah.

Jalur pipa utama Trans Niger Nigeria yang mengangkut minyak mentah dari ladang minyak lepas pantai ke terminal ekspor Bonny, meledak dan minyak tumpah ke komunitas B-Dere di Ogoniland, kata kelompok hak lingkungan pada hari Kamis. Gangguan tersebut berpotensi mengurangi pasokan minyak Nigeria ke pasar global.

Sementara itu, dalam laporan bulanan yang dirilis hari Kamis, IEA memproyeksikan bahwa setelah meningkat 990.000 barel per hari dari tahun ke tahun antara Januari dan Maret, laju pertumbuhan konsumsi minyak global akan melambat menjadi 650.000 barel per hari selama sisa tahun ini. Selain itu, IEA juga memproyeksikan pasokan minyak global akan meningkat lebih cepat dari yang diperkirakan sebelumnya pada tahun ini menjadi sekitar 1,6 juta barel per hari, atau naik 380.000 barel per hari dari proyeksi sebelumnya.

Turut membebani harga, Departemen Perdagangan AS sedang mempertimbangkan untuk menambahkan lebih banyak perusahaan semikonduktor China pada daftar ekspor terbatasnya, kata seorang sumber yang mengetahui masalah tersebut. Perusahaan yang masuk dalam daftar tersebut tidak dapat menerima barang atau ekspor teknologi tanpa lisensi, yang umumnya ditolak. Rencana tersebut berpotensi mempengaruhi gencatan dagang sementara baru-baru ini yang telah disepakati oleh AS dan China selama 90 hari.

Melihat dari sudut pandang teknis, harga minyak berpotensi menemui posisi resistance terdekat di level $64 per barel. Namun, apabila menemui katalis negatif maka harga berpotensi turun ke support terdekat di level $59 per barel.

DATA EKONOMI HARIAN

Riset Indonesia Commodity and Derivative Exchange

Crude Oil Daily Newsletter