Pasardana.id - Riset harian BNI Sekuritas menyebutkan, diperdagangan kemarin (19/5), IHSG ditutup naik 0.49%, dan disertai dengan net buy asing sebesar Rp386 Miliar.
Saham yang paling banyak dibeli asing adalah BMRI, BBCA, ANTM, PGAS, dan INDF.
Sementara itu, Indeks-indeks Wall Street ditutup menguat pada Senin (19/5). Hal tersebut disebabkan oleh turunnya imbal hasil (yield) obligasi pemerintah AS dari level tertingginya. Investor tampak mencoba mengabaikan dampak Moody’s menurunkan peringkat kredit AS oleh Moody's. Indeks S&P 500 menguat 0,09%, Nasdaq Composite naik tipis 0,02%, dan Dow Jones Industrial Average naik 0,32%, didorong oleh saham UnitedHealth yang melonjak 8% setelah sebelumnya ditekan aksi jual besar-besaran. Sebelumnya, Moody's menurunkan peringkat kredit AS dari AAA menjadi AA1, sesuai dengan lembaga pemeringkat lainnya. Penurunan tersebut disebabkan oleh kekhawatiran terhadap pembiayaan utang pemerintah yang terus membengkak, serta risiko tinggi akibat suku bunga pinjaman yang tetap tinggi dalam jangka panjang. Akibat penurunan peringkat Moody’s tersebut, harga obligasi pemerintah AS sempat tertekan, sementara imbal hasilnya meningkat. Yield obligasi tenor 30 tahun sempat menembus level 5%, sedangkan obligasi tenor 10 tahun naik di atas 4,5%, level yang pada bulan lalu sempat menekan pasar saham. Hal tersebut sempat membuat Presiden Donald Trump melunak terhadap kebijakan tarif paling agresifnya.
Di sisi lain, Bursa saham Asia-Pasifik melemah pada Senin (19/5) seiring para investor menanti rilis sejumlah data ekonomi dari beberapa kawasan serta mencermati penurunan peringkat kredit AS oleh lembaga pemeringkat Moody’s. Di Jepang, indeks Nikkei 225 turun 0,68%, dan Topix melemah 0,08%. Indeks Kospi Korea Selatan turun 0,89%, dan Kosdaq melemah 1,56%. Sementara itu, indeks S&P/ASX 200 Australia turun 0,58%. Di Hong Kong, Hang Seng turun moderat 0,02%. Di sisi lain, China dijadwalkan merilis berbagai data ekonomi untuk bulan April, termasuk data harga perumahan dan produksi industri. Thailand juga akan mengumumkan data produk domestik bruto (PDB) Q1, sementara Bank Sentral Australia akan memulai pertemuan kebijakan moneter selama dua hari.
Menyikapi beragam kondisi tersebut diatas, dalam riset Selasa (20/5), Fanny Suherman, CFP selaku Head of Retail Research BNI Sekuritas menyebutkan, “IHSG hari ini berpotensi melemah terbatas jika gagal break di atas 7150. Diperkirakan Support IHSG: 7080-7110 dan Resist IHSG: 7150-7200.”
Lebih lanjut disebutkan beberapa saham yang bisa menjadi Trading Idea hari ini, yaitu: DEWA, MBMA, FILM, AMRT, PTRO, dan CBDK.
Berikut ini rekomendasi trading sahamnya;
DEWA, Spec Buy dengan area beli di 162-163, cutloss jika break di bawah 160. Target dekat di 166-170.
MBMA, Buy on Weakness dengan area beli di 360-362, cutloss jika break di bawah 356. Target dekat di 374-384.
FILM, Spec Buy dengan area beli di 2780-2800, cutloss jika break di bawah 2720. Target dekat di 2840-2900.
AMRT, Spec Buy dengan area beli di 2480-2500, cutloss jika break di bawah 2400. Target dekat di 2540-2600.
PTRO, Spec Buy dengan area beli di 3130-3150, cutloss jika break di bawah 3100. Target dekat di 3190-3250.
CBDK, Spec Buy dengan area beli di 6400-6475, cutloss jika break di bawah 6350. Target dekat di 6550-6600.
Tải thất bại ()