Pasardana.id - Presiden Prabowo Subianto melakukan lawatan ke Government House, Bangkok, Thailand, pada Senin (19/5).
Kedatangan disambut hangat oleh Perdana Menteri Thailand, Paetongtarn Shinawatra.
Dalam kesempatan tersebut, Prabowo mengungkapkan, bahwa perdagangan antara Indonesia dan Thailand telah mencapai 18 miliar dolar AS atau setara Rp295 triliun (kurs Rp16.436).
Presiden bilang, bahwa kerja sama ini memperkuat hubungan antarkedua negara.
Untuk itu, ia berharap bisa meningkatkan nilai kerja sama tersebut.
“Dalam kerja sama ekonomi, Indonesia dan Thailand menegaskan untuk memperkuat hubungan perdagangan dan investasi. Kami telah mencapai perdagangan bilateral sampai dengan 18 miliar dolar AS, tapi kami tentunya ingin meningkatkan lagi ini,” tutur Prabowo.
Tak hanya itu, Presiden Prabowo juga mengatakan, bahwa Indonesia juga ingin meningkatkan pengembangan dan standarisasi industri halal dan ekonomi digital di bidang fintech, e-commerce, dan infrastruktur.
Bahkan, ia mengajak lembaga investasi Thailand kerja sama dengan Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (BPI Danantara).
“Kami juga berkomitmen untuk menyelenggarakan First Joint Trade Commission dalam waktu dekat dan meningkatkan kerja sama antara lembaga-lembaga investasi Thailand dan dengan Danantara, lembaga pengelola investasi Indonesia,” sambungnya.
Tak berhenti sampai disitu, Prabowo pun mengajak Pemerintah Thailand untuk meningkatkan kerja sama di sektor penerbangan dan meningkatkan pengembangan teknologi.
Lalu, di bidang ketahanan pangan, Prabowo ingin peningkatan kerja sama ketahanan rantai pasok dan joint venture dalam pengelolaan dan penyimpanan makanan.
“Dalam ketahanan energi, kami membuka kesempatan untuk entitas-entitas dari Thailand untuk partisipasi dalam sektor energi Indonesia. Dan kami juga akan membuka kembali Indonesia-Thailand Energy Forum tahun ini,” ujar Prabowo.
Tải thất bại ()