Bursa Saham AS Berakhir Melemah, Nasdaq cs Kompak Turun

avatar
· Views 53
Bursa Saham AS Berakhir Melemah, Nasdaq cs Kompak Turun
Bursa Saham AS Berakhir Melemah, Nasdaq cs Kompak Turun (FOTO:iNews Media Group)

IDXChannel - Bursa Saham AS atau Wall Street berakhir melemah. Dow Jones Industrial Average turun hampir 0,3 persen, indeks S&P 500 turun 0,39 persen, dan NASDAQ Composite melemah 0,38 persen.

Dikutip dari laman Investing Rabu (21/5/2025),

Baca Juga:
Bursa Saham AS Berakhir Melemah, Nasdaq cs Kompak Turun IHSG Diperkirakan Sideways Jelang Pengumuman BI Rate, Cek Saham SIDO hingga ANTM

S&P 500 menghentikan reli enam harinya karena aksi jual investor terhadap saham-saham teknologi. Pelaku pasar juga mencermati laporan keuangan ritel, dan perkembangan kebijakan fiskal serta perdagangan global.

Investor menaruh perhatian terhadap kinerja sektor ritel, setelah perusahaan Home Depot (NYSE:HD) melaporkan hasil kuartal pertama tahun fiskal 2025 yang melampaui ekspektasi, kendati sahamnya tetap melemah. 

Baca Juga:
Bursa Saham AS Berakhir Melemah, Nasdaq cs Kompak Turun IHSG Hari Ini Berpotensi Koreksi, BBTN, BBRI hingga ICBP Bisa Dipantau

Chief Financial Officer Home Depot, Richard McPhail, menyebut perusahaan tetap mempertahankan target kinerja tahunan dan belum berniat menaikkan harga meski ada tekanan dari tarif impor.

"Strategi harga kami saat ini tetap stabil. Kami tidak melihat urgensi menaikkan harga hanya karena tarif," ujar McPhail, dilansir Investing, Rabu (21/5/2025).

Baca Juga:
Bursa Saham AS Berakhir Melemah, Nasdaq cs Kompak Turun Intip Lima Calon Wakil Ketua DK LPS yang Lolos Tahap II

Sementara itu, Walmart (NYSE:WMT) pada pekan lalu mengindikasikan kemungkinan akan menaikkan harga jual seiring tekanan biaya akibat kebijakan tarif agresif pemerintahan Presiden Donald Trump.

Saham Tesla Inc (NASDAQ:TSLA) sempat reli, namun akhirnya hanya ditutup sedikit lebih tinggi. CEO Elon Musk menyatakan dirinya akan tetap memimpin Tesla setidaknya untuk lima tahun ke depan guna menjaga arah dan masa depan perusahaan.

Di sisi kebijakan fiskal, Komite Khusus DPR AS telah menyetujui RUU pemotongan pajak besar-besaran yang didukung Trump. 

RUU ini mencakup pemangkasan pajak penghasilan serta peningkatan anggaran pertahanan dan imigrasi. Namun, para kritikus menilai RUU tersebut berpotensi memperburuk defisit fiskal yang kini berada di level tertinggi sepanjang sejarah.

Dari sisi kebijakan moneter, Presiden Fed St. Louis Alberto Musalem menyatakan kebijakan suku bunga saat ini dinilai sudah cukup tepat. Ia juga menilai bahwa dampak inflasi dari tarif hanya bersifat sementara.

Di tengah ketidakpastian ekonomi, investor juga memantau perkembangan negosiasi perdagangan. Setelah kesepakatan awal antara AS dan China pekan lalu, perhatian kini beralih pada rencana pembicaraan dagang antara AS dan Jepang.

Namun, Departemen Keuangan AS menyatakan tidak akan ada kesepakatan baru dalam pertemuan menteri keuangan G7 di Kanada pekan ini.

Ketegangan kembali meningkat setelah Kementerian Perdagangan China mengecam peringatan dari Departemen Perdagangan AS mengenai penggunaan chip Huawei, yang dianggap melanggar aturan ekspor. 

China menuduh AS "merusak konsensus yang telah dicapai dalam pertemuan tingkat tinggi di Jenewa" dan meminta AS untuk "memperbaiki kesalahan tersebut".

(kunthi fahmar sandy)

Tuyên bố miễn trừ trách nhiệm: Quan điểm được trình bày hoàn toàn là của tác giả và không đại diện cho quan điểm chính thức của Followme. Followme không chịu trách nhiệm về tính chính xác, đầy đủ hoặc độ tin cậy của thông tin được cung cấp và không chịu trách nhiệm cho bất kỳ hành động nào được thực hiện dựa trên nội dung, trừ khi được nêu rõ bằng văn bản.

Website Cộng đồng Giao Dịch FOLLOWME: www.followme.asia

Bạn thích bài viết này? Hãy thể hiện sự cảm kích của bạn bằng cách gửi tiền boa cho tác giả.
avatar
Trả lời 0

Tải thất bại ()

  • tradingContest