
IDXChannel – Saham emiten properti cenderung menguat pada perdagangan Rabu (21/5/2025) seiring pasar menantikan hasil Rapat Dewan Gubernur (RDG) Bank Indonesia (BI) sore ini, sekitar pukul 14.30 WIB.
Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia (BEI), pukul 11.15 WIB, indeks properti meningkat 1,67 persen, memimpin sektoral seiring Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) terkerek 0,64 persen.

Saham PT Royalindo Investa Wijaya Tbk (INDO) melesat 10,37 persen, PT Bekasi Fajar Industrial Estate Tbk (BEST) mendaki 5,21 persen, PT Alam Sutera Realty Tbk (ASRI) tumbuh 4,73 persen.
Kemudian, saham PT Bumi Serpong Damai Tbk (BSDE) terangkat 4,57 persen, PT Agung Podomoro Land Tbk (APLN) naik 4,08 persen, PT Pakuwon Jati Tbk (PWON) 4,06 persen, dan PT Lippo Cikarang Tbk (LPCK) 3,88 persen.

Tidak hanya itu, saham PT Summarecon Agung Tbk (SMRA) terapresiasi 3,70 persen, PT Intiland Development Tbk (DILD) 3,42 persen, PT Lippo Karawaci Tbk (LPCK) 3,33 persen, dan PT Ciputra Development Tbk (CTRA) 2,50 persen,
Saham PT Pantai Indah Kapuk Dua Tbk (PANI) juga menghijau, yakni sebesar 2,06 persen, sementara anaknya PT Bangum Kosambi Sukses Tbk (CBDK) menguat 1,18 persen.

Menurut pengamat pasar modal Michael Yeoh, saham-saham properti saat ini tampaknya tengah bergerak mengantisipasi keputusan suku bunga BI.
"Sepertinya saham-saham properti memang merespons dari penantian terhadap pengumuman suku bunga BI," ujarnya, Rabu (21/5).
Ia menambahkan, ekspektasi pelaku pasar terhadap pelonggaran kebijakan moneter menjadi salah satu pendorong pergerakan harga di sektor ini.
"Banyak analis yang memproyeksikan terjadi pemangkasan suku bunga sebesar 25 basis points (bps) menjadi 5,5 persen," katanya.
Michael juga menyoroti, beberapa saham properti besar dinilai masih cukup menarik secara valuasi.
"Beberapa saham properti berkapitalisasi besar memiliki harga yang cukup undervalue seperti SMRA dan CTRA," imbuhnya.
Selain itu, ia melihat potensi pergerakan positif juga muncul dari saham properti milik konglomerat.
"Saham-saham properti milik konglomerat seperti PANI dan CBDK juga masih dalam rentang reversal [pembalikan arah] yang cukup baik," kata Michael.
BI Diperkirakan Pangkas Suku Bunga
BI diperkirakan akan kembali melanjutkan siklus pelonggaran kebijakan moneternya pada Rabu (21/5), dengan memangkas suku bunga acuan sebesar 25 basis poin. Langkah ini dimungkinkan setelah nilai tukar rupiah menguat, memberikan ruang bagi bank sentral untuk lebih fokus mendorong pertumbuhan ekonomi.
Survei Reuters terhadap 32 ekonom yang dilakukan pada 14–19 Mei menunjukkan sebanyak 20 responden atau lebih dari 60 persen memperkirakan BI akan memangkas suku bunga reverse repo 7 hari menjadi 5,50 persen dari 5,75 persen. Sementara itu, 12 ekonom lainnya memperkirakan suku bunga akan tetap dipertahankan.
Được in lại từ Idxchannel, bản quyền được giữ lại bởi tác giả gốc.
Tuyên bố miễn trừ trách nhiệm: Nội dung trên chỉ đại diện cho quan điểm của tác giả hoặc khách mời. Nó không đại diện cho quan điểm hoặc lập trường của FOLLOWME và không có nghĩa là FOLLOWME đồng ý với tuyên bố hoặc mô tả của họ, cũng không cấu thành bất kỳ lời khuyên đầu tư nào. Đối với tất cả các hành động do khách truy cập thực hiện dựa trên thông tin do cộng đồng FOLLOWME cung cấp, cộng đồng không chịu bất kỳ hình thức trách nhiệm nào trừ khi có cam kết rõ ràng bằng văn bản.
Website Cộng đồng Giao Dịch FOLLOWME: www.followme.asia
Tải thất bại ()