Transformasi Digital, Hilirisasi Industri, dan Transisi Energi Jadi Kunci Perkuat Daya Saing

avatar
· Lượt xem 28

Pasardana.id - Ketidakpastian ekonomi global, tekanan geopolitik, hingga tren deglobalisasi terus membayangi prospek pertumbuhan ekonomi Indonesia.  

Menjawab tantangan ini, Bank DBS Indonesia menggelar event Asian Insights Conference 2025 dengan temaGrowth in a Changing World”.  

Ajang ini menghadirkan Utusan Khusus Presiden RI Bidang Iklim dan Energi Hashim S. Djojohadikusumo, Chief Executive Officer Danantara Rosan RoeslaniEkonom Indonesia dan Mantan Menteri Keuangan Chatib Basri, Direktur Eksekutif Indikator Politik Indonesia Burhanuddin Muhtadi, Presiden Direktur PT Bank DBS Indonesia, Lim Chu Chong, serta Chief Economist DBS Group Research Taimur Baig untuk berdiskusi terkait tantangan struktural, arah kebijakan, dan peluang baru yang dapat mendorong pertumbuhan Indonesia di tengah lanskap global yang terus berubah. 

“Di Bank DBS Indonesia, kami menyadari bahwa dunia usaha saat ini menuntut ketegasan dan kecepatan dalam mengambil keputusan di tengah lanskap yang semakin tidak menentu. Dengan jaringan mendalam di Asia, kami hadir sebagai mitra strategis dan tepercaya yang mampu menghadirkan konektivitas dan wawasan regional yang mumpuni dalam perdagangan, investasi, dan arus modal. Kami akan terus mengoptimalkan kekuatan jaringan kami di Asia untuk membuka peluang lintas batas bagi para pelaku usaha, mendukung pertumbuhan yang berkelanjutan dan berdampak. Melalui DBS Asian Insights Conference 2025, kami ingin menghadirkan diskusi lintas sektor untuk mewujudkan pertumbuhan ekonomi jangka panjang yang inklusif dan berkelanjutan, terang Presiden Direktur PT Bank DBS Indonesia, Lim Chu Chong dalam keterangan tertulis, Rabu (21/5). 

Dijelaskan, salah satu sumber ketidakpastian global yang turut menjadi perhatian adalah kebijakan tarif dari Amerika Serikat di bawah pemerintahan Trump 2.0.

Meskipun dampaknya terhadap perekonomian Indonesia secara keseluruhan masih terbatas, sektor-sektor padat karya seperti tekstil, furnitur, dan alas kaki dinilai cukup rentan terhadap guncangan perdagangan.  

Hal ini memperkuat urgensi untuk memperkuat pasar domestik, melakukan diversifikasi ekspor, dan meningkatkan ketahanan industri dalam negeri. 

Di tengah tekanan tersebut, Utusan Khusus Presiden RI Bidang Iklim dan Energi, Hashim S. Djojohadikusumo tetap optimistis bahwa perekonomian Indonesia dapat tumbuh hingga 8 persen.  

Menurut saya, faktor penentu utama adalah meningkatkan pendapatan negara. Dan kita akan meningkatkan pendapatan itu di antaranya dengan memanfaatkan kecerdasan buatan dan teknologi informasi, termasuk melalui sistem perpajakan elektronik, untuk menambah jumlah pembayar pajak. Itulah salah satu metode dan alat yang akan kita gunakan untuk meningkatkan pendapatan negara dalam beberapa tahun ke depan, jelas Hashim. 

Soroti Ketidakpastian Ekonomi, Konsolidasi Politik, hingga Upaya Keberlanjutan 

Tahun ini, DBS Asian Insights Conference 2025 menyuguhkan sesi khusus bertajukBeyond the Numbers: Charting Indonesia’s New Economic Course” yang menyoroti potensi penguatan domestik, transformasi digital, dan arus investasi asing.  

Sesi ini menghadirkan Ekonom Indonesia dan Mantan Menteri Keuangan Chatib Basri bersama Chief Economist DBS Group Research Taimur Baig yang memberikan analisis mendalam dari perspektif kebijakan dan ekonomi nasional.   

Dalam diskusi tersebut, keduanya menyoroti bahwa di tengah memanasnya tensi dagang global, Indonesia masih berada dalam posisi yang relatif tangguh berkat eksposur perdagangan yang terbatas ke Amerika Serikat dibanding negara lain.  

Dengan memperkuat diversifikasi pasar dan kerja sama regional, Indonesia dinilai memiliki peluang besar untuk menjaga momentum pertumbuhan di tengah ketidakpastian global. 

Melengkapi diskusi ekonomi, sesiPolitical Outlook 2025: Power Consolidation for Economic Growthmenghadirkan Direktur Eksekutif Indikator Politik Indonesia, Burhanuddin Muhtadi untuk membahas perubahan arus politik di bawah pemerintahan baru dan kebijakan seperti program makan bergizi gratis (MBG) yang diprediksi dapat memengaruhi stabilitas politik, arah belanja negara, dan iklim investasi.  

Sesi ini diyakini dapat memberikan perspektif bagi pelaku usaha untuk menyelaraskan strategi bisnis mereka dengan arah dan prioritas kebijakan pemerintah ke depan. 

Sesi ini juga menempatkan Indonesia dalam konteks geopolitik global yang semakin multipolar, dengan meningkatnya ketegangan antara AS dan Tiongkok yang memperbesar ketidakpastian pasar.  

Di tengah tekanan tersebut, Indonesia perlu menjaga keseimbangan diplomasi, memperkuat kerja sama internasional, dan merespons kecemasan kelas menengah dengan kebijakan yang lebih akuntabel dan berpihak pada pembangunan yang inklusif. 

Bank DBS Indonesia Fasilitasi Pertumbuhan Bisnis, Ekspansi di Asia, & Transisi Energi 

Di sisi lain, Bank DBS Indonesia berkomitmen untuk menjadi mitra strategis nasabah dalam memperkuat konektivitas mereka di Asia serta mendampingi perjalanan transisi menuju model bisnis yang lebih hijau.  

Ini tercermin dari peningkatan pendanaan terkait Environmental, Social, and Governance (ESG) atau Kategori Kegiatan Usaha Berkelanjutan (KKUB) sepanjang tahun 2024. 

Peningkatan ini mencerminkan komitmen Bank DBS Indonesia sebagai mitra tepercaya dalam menyediakan solusi pembiayaan transisi dan pembiayaan berkelanjutan. Dengan jaringan cross-border dan fokus pada sektor strategis, kami terus mendorong pembiayaan berkelanjutan yang tidak hanya mendukung pertumbuhan bisnis, tetapi juga dekarbonisasi menuju Net Zero Emission 2050. Hal ini sejalan dengan visi kami untuk menjadiBest Bank for a Better World, jelas Head of Institutional Banking Group PT Bank DBS Indonesia, Anthonius Sehonamin. 

Konferensi ini juga turut menghadirkan dua wirausaha sosial selaku DBS Foundation Grantee, yaitu Du Anyam dan Adena Coffee, yang membagikan wawasan seputar peran inovasi dan kepedulian terhadap isu sosial dalam membangun ekonomi inklusif.  

Melalui model bisnis berbasis komunitas, mereka menunjukkan bagaimana dampak sosial dapat berjalan seiring dengan pertumbuhan ekonomi, khususnya dalam mendukung pemberdayaan perempuan dan keberlanjutan di tingkat akar rumput. 

Tuyên bố miễn trừ trách nhiệm: Nội dung trên chỉ đại diện cho quan điểm của tác giả hoặc khách mời. Nó không đại diện cho quan điểm hoặc lập trường của FOLLOWME và không có nghĩa là FOLLOWME đồng ý với tuyên bố hoặc mô tả của họ, cũng không cấu thành bất kỳ lời khuyên đầu tư nào. Đối với tất cả các hành động do khách truy cập thực hiện dựa trên thông tin do cộng đồng FOLLOWME cung cấp, cộng đồng không chịu bất kỳ hình thức trách nhiệm nào trừ khi có cam kết rõ ràng bằng văn bản.

Website Cộng đồng Giao Dịch FOLLOWME: www.followme.asia

Ủng hộ nếu bạn thích
avatar
Trả lời 0

Tải thất bại ()

  • tradingContest