Fantastis, Pesanan IPO Maskapai Saudi Flynas Capai Rp1.781 Triliun

IDXChannel – Maskapai berbiaya rendah asal Arab Saudi, Flynas, berhasil menarik pesanan senilai USD109 miliar (sekitar Rp1.781 triliun) untuk penawaran umum perdananya (IPO) di Bursa Saudi atau Tadawul. Padahal, nilai total saham yang ditawarkan perusahaan penerbangan itu ke publik hanya sebesar USD1,1 miliar (sekitar Rp18 triliun).

Alarabiyah melansir, pencapaian tersebut mengambarkan tingginya minat investor terhadap pencatatan saham di pasar modal Timur Tengah. Flynas sendiri menetapkan harga IPO pada level tertinggi dalam kisaran yang ditawarkan, yaitu SAR80 (sekira Rp348.356) per saham. Adapun market cap-nya mencapai sekitar SAR13,7 miliar (Rp55 triliun). 

Baca Juga:

Arab Saudi Komitmen Investasi Rp9.906 Triliun ke AS

Berdasarkan pernyataan resmi Flynas pada Rabu (21/5/2025), permintaan dari investor institusional mencapai hampir 100 kali lipat dari penawaran IPO. Melonjaknya permintaan itu didorong oleh antusiasme investor lokal dan internasional. Sementara pesanan dari investor ritel hingga kini masih akan terus masuk, sehingga total pemesanan diperkirakan akan terus meningkat.

Pencatatan saham Flynas di Tadawul bakal mencakup penerbitan saham baru serta penawaran saham dari pemegang saham eksisting, termasuk Kingdom Holding Co, entitas usaha milik Pangeran Alwaleed bin Talal, serta National Flight Services Co. Dana hasil IPO akan digunakan untuk memperluas armada pesawat dan mendirikan pusat operasional baru.

Baca Juga:

AS Longgarkan Ekspor Chip AI ke Sekutu, termasuk Arab Saudi

Geliat pasar saham global yang kembali bergairah setelah meredanya volatilitas akibat isu perang tarif AS turut mendorong minat perusahaan untuk melantai di bursa. Timur Tengah, yang telah menjadi pusat IPO dalam beberapa tahun terakhir, mencatatkan sejumlah penawaran saham yang diminati.

Sebagai contoh, IPO Saudi Specialized Medical Co senilai USD500 juta (sekitar Rp7,5 triliun) ludes dalam hitungan jam. Sementara United Carton Industries Co meraup pesanan lebih dari USD20 miliar (sekitar Rp300 triliun).

Baca Juga:

Remitansi Ekspatriat Arab Saudi Sentuh Angka Tertinggi dalam 9 Tahun