Pasardana.id - Riset harian FAC Sekuritas menyebutkan, pada perdagangan kemarin (22/05), IHSG ditutup menguat +24,52 poin (+0,34%) ke level 7.166,98.
Penguatan IHSG terjadi seiring berlanjutnya aksi beli investor asing sebesar Rp621,42 miliar di pasar saham domestik.
Kemudian, nilai tukar rupiah berhasil menguat +0,6% terhadap dollar AS menjadi Rp16.313 (JISDOR).
Dari internal, BI merilis data Neraca Pembayaran Indonesia (NPI) yang mengalami defisit US$800 juta pada kuartal I-2025.
Angka ini lebih rendah jika dibandingkan dengan kuartal sebelumnya yang surplus US$7,9 miliar.
Sementara itu, Wall Street tadi malam ditutup variatif seperti DJIA (- 0,00%), S&P 500 (-0,04%), & Nasdaq (+0,28%).
Investor mempertimbangkan dampak dari RUU pajak dan belanja yang baru saja disahkan Presiden Trump terhadap meningkatnya kekhawatiran atas defisit AS yang membengkak.
Kantor Anggaran Kongres mematok biaya hampir US$4 triliun, memicu kekhawatiran akan ketidakstabilan fiskal.
Pasar obligasi mencerminkan kecemasan itu, karena imbal hasil Treasury 30-tahun sempat menyentuh 5,14%, tertinggi sejak 2023.
“Menyikapi beragam kondisi tersebut diatas, pada perdagangan hari ini, IHSG diperkirakan cenderung bergerak di zona hijau. Investor hari ini akan mencermati rilis data Perkembangan Uang Beredar Indonesia (April-25),” sebut analis FAC Sekuritas dalam riset Jumat (23/5).
Tải thất bại ()