Pasardana.id - Presiden Prabowo Subianto menitipkan pesan buat Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) untuk tetap menjaga seluruh data nasabah. Hal tersebut diungkap Kepala PPATK Ivan Yustiavandana usai bertemu dengan Presiden di Istana Negara pada Kamis (22/5).
"Prinsipnya kita menjaga kepentingan nasabah ya jadi agar nasabah tidak dirugikan, rekening-rekening nasabah tidak digunakan untuk kepentingan-kepentingan pidana,” ujar Ivan.
Sebagai infomasi, PPATK memblokir 28.000 rekening yang tidak aktif (dormant) selama 2024. Hal itu dikarenakan temuan keterlibatan aktivitas ilegal.
"Pada tahun 2024 terdapat lebih dari 28.000 rekening yang berasal dari jual beli rekening yang digunakan untuk deposit perjudian online," ucapnya.
Dikatakan Ivan, rekening itu dilakukan untuk menampung uang hasil tindak pidana, termasuk penipuan, perdagangan narkotika, dan kejahatan serius lainnya.
Dijelaskan lebih lanjut, salah satu modus utama yang digunakan pelaku adalah melalui rekening dormant.
Rekening jenis ini kerap diperjualbelikan atau dikendalikan oleh pihak ketiga, sehingga sangat rawan dimanfaatkan untuk aktivitas ilegal.
“Penggunaan rekening dormant menjadi modus yang marak karena lebih sulit terdeteksi, apalagi jika dikendalikan oleh orang lain,” tutur Ivan.
Meski demikian, Ivan menegaskan bahwa nasabah tetap memiliki hak penuh atas dana mereka. Rekening yang dibekukan sementara dapat diaktifkan kembali melalui prosedur yang telah ditentukan oleh pihak bank.
Tải thất bại ()