Pasardana.id - Badan Pengelola Tabungan Perumahan Rakyat (BP Tapera) mengungkap penyaluran kredit pemilikan rumah (KPR) melalui skema fasilitas likuiditas pembiayaan perumahan (FLPP) paling besarnya dari segmentasi buruh yang mencapai 2 kali lipat dari kuota.
Tercatat bahwa hingga 27 Mei 2025, realisasi penyaluran FLPP mencapai 95.874 unit alias 43 persen dari kuota eksisting sebesar 220 ribu unit. Dimana, untuk penyaluran KPR subsidi segmentasi khusus profesi mencapai 43.296 unit.
"Kami hitung mulai 1 Januari hingga 27 Mei 2025, dari yang masih proses membangun hingga ready stock, sampai kemudian realisasi KPR FLPP sudah 137.931 (rumah), dengan total realisasi KPR FLPP ada 95.874 (rumah)," kata Komisioner BP Tapera Heru Pudyo Nugroho, di Jakarta, Selasa (27/5).
Sedangkan untuk rumah subsidi segmentasi profesi, yakni untuk TNI Angkatan Darat (AD) dari total alokasi dalam Memorandum of Understanding (MoU) 5.760 unit, baru terealisasi 583 unit. Selanjutnya Guru dari alokasi 20 ribu, realisasi per hari ini mencapai 1.679 unit.
"Kemudian untuk tenaga kesehatan, ini kurang lebih satu bulan lalu serah terima kunci, alokasinya ada 30 ribu, progress-nya sampai saat ini serah terima kunci ada 616 unit," kata Heru.
Sementara untuk wartawan, dari total alokasi dalam MoU 3.000 unit, baru terealisasi serah terima kunci 21 unit. Pekerja migran dari alokasi 20 ribu unit, baru 5 unit yang lolos serah terima kunci.
Dia menambahkan, untuk Kementerian Kependudukan dan Pembangunan Keluarga (BKKBN) dengan total alokasi 2.000 unit KPR bersubsidi, sudah terealisasi 169 unit setelah sosialisasi secara masif.
"Kemudian buruh yang sudah ada seremonial serah terima kunci di acara May Day 1 Mei waktu lalu, dari alokasi 20 ribu, saat ini paling besar realisasinya untuk pekerja swasta, buruh, atau anggota BPJS Ketenagakerjaan sudah ada 40.223 unit," ungkap Heru.
Ia pun mengungkap sejak Presiden Prabowo Subianto menjabat pada 20 Oktober 2024 hingga hari ini (27/5/2025), pemerintah telah membangun 178.898 ribu rumah subsidi. Jumlah tersebut termasuk rumah yang sedang dalam proses pembangunan, ready stock, hingga yang sudah direalisasikan penyaluran subsidinya dalam bentuk KPR FLPP.
Terkait penyaluran KPR FLPP secara segmentasi, Heru menyatakan terdapat sejumlah lembaga yang telah melakukan penandatanganan nota kesepahaman (memorandum of understanding/MoU) dan telah melaksanakan serah terima kunci rumah.
Dengan itu, Heru berharap penyalurannya bisa lebih maksimal terutama untuk profesi dengan pendapatan tidak tetap (non fixed income).
Adapun beberapa segmentasi yang sudah teken MoU namun belum ada realisasi serah terima kunci yakni pegawai Menpan RB sebanyak 1.000 unit, pegawai LAN 1.000 unit, dan pegawai ANRI 1.000 unit.
Tải thất bại ()