Pasardana.id - PT Carsurin Tbk (IDX: CRSN) optimistis bisa meningkatkan pendapatannya di tahun ini.
Terlebih, pada tahun lalu perseroan berhasil membukukan pendapatan Rp448,51 miliar.
Direktur Utama Carsurin, Sheila Tiwan menyampaikan, perseroan memprakirakan pertumbuhan pendapatan yang signifikan hingga Rp602,19 miliar.
"Naik 34,26% dari tahun 2024," ujar Sheila, Rabu (28/5/2025).
Sheila menjelaskan, segmen Inspeksi tetap menjadi penyumbang utama pendapatan Perseroan, dengan kontribusi sebesar Rp358,83 miliar di 2024 dan diprakirakan meningkat menjadi Rp457,05 miliar pada akhir 2025.
“Terlepas dari kondisi pasar yang kurang stabil, dedikasi tim kami yang tak tergoyahkan memungkinkan Carsurin untuk meraih pertumbuhan yang berkelanjutan dan mempertahankan posisi kami sebagai pelopor di industri TIC,” kata Sheila.
Dia juga menegaskan, Perseroan terus berkomitmen untuk meningkatkan standar layanan dan menjunjung tinggi integritas demi menjaga serta meningkatkan nilai bagi para pihak baik pemangku kepentingan dan pemegang saham.
Sebagai informasi, Carsurin mencatat EBITDA sebesar Rp69,80 miliar pada 2024, sedikit lebih rendah dibandingkan Rp75,24 miliar pada 2023.
Namun, Perseroan memprakirakan pertumbuhan EBITDA yang signifikan menjadi Rp119,31 miliar pada 2025, meningkat 70,93%.
Di sisi lain, laba operasi dan laba neto juga diprakirakan meningkat tajam masing-masing menjadi Rp73,61 miliar dan Rp45,10 miliar pada 2025.
Masih di periode 2024, Carsurin mencatat Margin Laba Kotor sebesar 53,76%, dengan menjaga tetap stabil, maka tahun 2025 diprakirakan sebesar 51,87%.
Margin laba neto diprakirakan tumbuh dari 5,25% pada 2024 menjadi 7,49% di 2025, seiring dengannya prakiraan margin EBITDA naik dari 15,56% menjadi 19,81%.
Dalam kesempatan sama, Direktur, Timotius Tjahjana menyatakan, ivestasi berkelanjutan Carsurin dalam peningkatan kapabilitas operasional, termasuk belanja modal yang signifikan untuk peralatan dan fasilitas, telah memposisikan perseroan secara optimal untuk memanfaatkan peluang pertumbuhan dan tetap menjaga arus kas yang sehat.
Arus Kas Bersih dari aktivitas operasi diprakirakan meningkat menjadi Rp68,29 miliar di 2025, mendukung belanja modal sebesar Rp12,47 miliar, sesuai dengan rencana strategis pasca IPO.
"Arus Kas Bebas yang diprakirakan positif mencapai Rp55,82 miliar pada 2025 juga mencerminkan likuiditas yang kuat, sehingga memberikan kontribusi pada Kas Bersih sebesar Rp18,44 miliar pada 2025," tutur Timotius.
Tải thất bại ()