Pasardana.id - Pelaksana job fair yang digelar Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bekasi, Jawa Barat, pada 27 Mei 2025 lalu berujung ricuh. Bahkan, beberapa pencari kerja ini sampai ada yang jatuh pingsan ditengah membludaknya pelamar ini.
Sedangkan Gedung Convention Center Presiden sebagai tempat pelaksanaan tidak mampu menampung para pencari kerja.
Melihat hal tersebut, Kepala Badan Perencanaan dan Pengembangan Kementerian Ketenagakerjaan (Kemenaker) Anwar Sanusi, mengatakan bahwa pihaknya sudah memiliki SOP tentang pelaksana bursa kerja. Bahkan, aturan teknis ini bisa diikuti oleh pemerintah daerah (pemda), termasuk Pemkab Bekasi.
Dia tidak secara gamblang menyinggung adanya pelanggaran SOP oleh Pemkab Bekasi, hanya saja dia menegaskan bahwa pemerintah daerah ketika membuat job fair bisa berkoordinasi dengan Kemnaker. Tujuannya adalah untuk meninjau ulang lowongan kerja yang didaftarkan, target jumlah peserta yang diterima, hingga tempat acara yang dibuat tetap mempertimbangkan volume pelamar yang bakal datang.
“Kami sebetulnya sudah ada ya (SOP), cuman mungkin terkait dengan ketika pelaksanaan job fair itu misalnya berkoordinasi dengan kami,” ujar Anwar, dikutip Kamis (29/5).
“Terus kemudian yang kedua itu adalah ketika kita memastikan bahwa lowongan pekerjaan itu adalah lowongan pekerjaan yang memang betul-betul, bukan mohon maaf ya, istilahnya abal-abal,” sambungnya.
Sementara itu, Bupati Bekasi Ade Kuswara Kunang mengatakan bursa kerja pertama ini membuka 2.000 lebih lowongan pekerjaan, namun pencari kerja yang datang mencapai lebih dari 25.000 orang.
"Artinya ke depan kita harus membuka bursa lowongan pekerjaan berikutnya dengan kapasitas lebih dari 2.000 lowongan pekerjaan," ujarnya.
Dirinya mengaku bursa lowongan pekerjaan ini merupakan bagian dari program prioritas 100 hari kerja dengan fokus utama pada upaya menekan angka pengangguran di wilayah Kabupaten Bekasi.
"Meski belum genap 100 hari kerja, kami sudah memulai langkah-langkah konkret. Salah satunya melalui pelaksanaan job fair ini, sebagai wujud komitmen membuka akses kerja bagi masyarakat lokal," kata Ade.
Dia juga akan mengevaluasi skema pelaksanaan bursa lowongan pekerjaan agar kegiatan serupa mendatang dapat terlaksana dengan lebih baik lagi.
"Ke depan kita akan lakukan pembagian waktu atau sesi, agar pelaksanaannya lebih baik dan lebih lancar lagi. Kami juga akan memanggil para pimpinan kawasan industri untuk mendiskusikan penambahan kuota lowongan kerja dari masing-masing perusahaan," tandasnya.
Tải thất bại ()