Dagangan Sepi, Pedagang Kranji: Sekarang Capek Duduk Doang

avatar
· Lượt xem 6
Dagangan Sepi, Pedagang Kranji: Sekarang Capek Duduk Doang
Foto: Ignacio Geordy Oswaldo
Jakarta

Pertokoan Kranji, Bekasi, kian sepi ditinggal pembeli. Deretan toko kini lebih sering tutup, pedagang duduk melamun, dan pengunjung nyaris tak terlihat. Padahal dulunya kawasan ini merupakan salah satu pusat perbelanjaan yang sangat ramai hingga membuat pedagang kewalahan.

Seorang pedagang pakaian di Pertokoan Kranji, Edi (56), mengatakan kawasan ini dulunya sangatlah ramai bahkan selalu dipadati pengunjung. Terutama saat tahun 1990an hingga awal 2000an.

Ia yang sudah berjualan di kawasan itu sejak 1987 berpendapat lokasi pertokoan yang sangat strategis membuat masyarakat dari wilayah Kota Harapan Indah di Kota Bekasi hingga Kecamatan Babelan di Kabupaten Bekasi datang untuk berbelanja di sini

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Dulu ramai ini. Dulu tahun 1990an, sampai tahun 2000an lah, orang-orang kan pada belanja sini semua. Dari ujung Harapan Indah sampai Babelan, ramai banget di sini," kata Edi saat ditemui detikcom di lokasi, Kamis (5/6/2025)

Bahkan saking ramainya, kawasan tersebut harus direnovasi menjadi pertokoan untuk bisa memenuhi kebutuhan para pengunjung dan pedagang pada 2007 lalu. Sampai saat itu menurutnya kawasan ini masih sangat ramai, baik pengunjung ataupun pedagang.

ADVERTISEMENT

"(Usai renovasi) masih ramai. Tadinya nggak ada toko yang kosong di sini. Cari tempat kosongnya susah banget. Ini kan kosong satu, buru-buru orang ambil," ucapnya.

Baca juga: Pertokoan di Bekasi Ini Sepi Bak Kuburan, Pedagang Hanya Melamun-Main HP

Namun kondisi ini ternyata tak bertahan lama. Lambat laun menurutnya Pertokoan Kranji mulai ditinggal pembeli, terutama saat layanan e-Commerce alias toko online mulai banyak digunakan. Sayang penurunan jumlah pengunjung ini terus terjadi sampai sekarang. Bahkan kini sudah benar-benar sepi bak kuburan.

"Dulu capek melayani orang. Sekarang cuma capek duduk-duduk doang. Coba saja mutar lihat-lihat, gitu saja semua, nggak ada orang," ucapnya dengan nada lesu.

Hal senada juga disampaikan oleh pedagang perabot rumah tangga bernama Julia (68). Menurutnya kawasan Pertokoan Kranji ini dulunya sangat ramai, namun kini sepi pengunjung. Bahkan dalam sehari menurutnya belum tentu ada orang yang melintas untuk berbelanja.

"Sepi, yang lewat pun kadang nggak ada. Bisa coba lihat sendiri," kata Julia.

Ia mengatakan kondisi ini jauh berbeda jika dibandingkan dengan saat dirinya pertama kali membuka toko di kawasan tersebut pada 1986 silam. Saking parahnya, Julia mengatakan masih lebih baik berjualan di Pertokoan Kranji saat pandemi Covid-19 kemarin daripada saat ini.

"Pas pandemi masih mending. Masih lebih mending pandemi. Setelah pandemi makin ke sini malah makin sepi. Paling yang datang cuma langganan saja, itu pun jarang kan," terangnya.

Simak juga Video: Curhat Pedagang Rest Area Gunung Mas Sepi Pembeli: Sehari Cuman Rp 20 Ribu


[Gambas:Video 20detik]



(fdl/fdl)

Tuyên bố miễn trừ trách nhiệm: Nội dung trên chỉ đại diện cho quan điểm của tác giả hoặc khách mời. Nó không đại diện cho quan điểm hoặc lập trường của FOLLOWME và không có nghĩa là FOLLOWME đồng ý với tuyên bố hoặc mô tả của họ, cũng không cấu thành bất kỳ lời khuyên đầu tư nào. Đối với tất cả các hành động do khách truy cập thực hiện dựa trên thông tin do cộng đồng FOLLOWME cung cấp, cộng đồng không chịu bất kỳ hình thức trách nhiệm nào trừ khi có cam kết rõ ràng bằng văn bản.

Website Cộng đồng Giao Dịch FOLLOWME: www.followme.asia

Ủng hộ nếu bạn thích
avatar
Trả lời 0

Tải thất bại ()

  • tradingContest