Pasardana.id - Riset harian FAC Sekuritas menyebutkan, pada perdagangan kemarin (10/06), IHSG ditutup menguat +117,32 poin (+1,65%) ke level 7.230,75.
Penguatan IHSG didorong apresiasi nilai tukar rupiah dan penguatan signifikan emiten-emiten konglomerasi Prajogo Pangestu, seperti BREN (+5,91%), TPIA (+9,92%), dan CUAN (+8,44%).
Kemudian, Bank Indonesia merilis data cadangan devisa berada di level US$152,5 miliar pada Mei 2025, tidak berubah dari bulan sebelumnya.
Dari eksternal, investor terus mencermati dinamika perkembangan negosiasi perdagangan antara AS-Tiongkok.
Di sisi lain, Reuters melaporkan bahwa mantan anggota gubernur The Fed, Kevin Warsh, menjadi kandidat favorit Trump untuk mengisi jabatan ketua The Fed setelah periode jabatan Jerome Powell berakhir pada 2026.
Sementara itu, Wall Street tadi malam ditutup menguat, seperti DJIA (+0,25%), S&P 500 (+0,55%), & Nasdaq (+0,63%).
Penguatan tersebut karena investor terus mencermati pembicaraan perdagangan ASTiongkok, didukung oleh komentar dari Menteri Perdagangan Howard Lutnick, yang mengatakan negosiasi berjalan "sangat, sangat baik”.
Pembicaraan di London berlanjut ke hari kedua, dengan kedua belah pihak bekerja lembur untuk menyelesaikan rincian teknis, memicu optimisme atas potensi kesepakatan untuk menghindari eskalasi tarif lebih lanjut.
Sektor energi memimpin kenaikan, diikuti oleh barang konsumsi dan perawatan kesehatan, sedangkan sektor industri tertinggal.
"Menyikapi beragam kondisi tersebut diatas, pada perdagangan hari ini, IHSG diperkirakan cenderung menguat didorong berlanjutnya penguatan nilai tukar Rupiah dan foreign flow yang terus berlanjut," sebut analis FAC Sekuritas dalam riset Rabu (11/6).
Tải thất bại ()