
Kementerian Perdagangan (Kemendag) menyampaikan nota kesepahaman (MoU) antara pelaku usaha Indonesia dan Jepang dalam Forum Bisnis Indonesia Jepang mencapai US$ 200,8 juta atau setara Rp 3,2 triliun (kurs Rp 16.229). Sebanyak 13 kerja sama yang disepakati meliputi produk kertas, pelet kayu, boga bahari (seafood), cokelat, dekorasi rotan, furnitur kayu, biji kopi, arang kayu, tenaga kerja, dan pengembangan bisnis biomassa.
Wakil Menteri Perdagangan Dyah Roro Esti Widya Putri mengatakan pihaknya berkomitmen mendukung dan memfasilitasi pemangku kepentingan, termasuk usaha kecil dan menengah (UKM) bisnis. Hal ini dibuktikan dengan menggelar forum bisnis yang merupakan rangkaian kegiatan misi dagang Indonesia ke Jepang.
"Nilai nota kesepahaman (MoU) yang ditandatangani dalam Forum Bisnis Indonesia-Jepang kali ini mencapai USD 200,8 juta. Kolaborasi antara kedua negara sebagai mitra dagang diharapkan makin kuat dan saling menguntungkan," jelas Roro dalam keterangannya, Kamis (12/6/2025).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Roro juga menyoroti posisi strategis Indonesia. Sebagai negara terbesar di Asia Tenggara, Indonesia memposisikan diri sebagai mitra perdagangan dan investasi utama.
Indonesia menjadi salah satu negara dengan ketahanan ekonomi yang kuat dengan pertumbuhan sebesar 4,87% pada kuartal I-2025 dan Produk Domestik Bruto (PDB) USD 4,9 ribu pada 2024. Dari sisi investasi, Indonesia mengalami peningkatan realisasi investasi yang signifikan pada 2024, yakni 20,8% dibandingkan tahun sebelumnya.
Menurut Roro, kinerja perdagangan bilateral Indonesia dan Jepang memiliki peluang pasar yang besar untuk dikembangkan pada sektor-sektor potensial. Ekspor nonmigas Indonesia ke Jepang menunjukkan tren positif 8,8% dalam lima tahun terakhir (2020-2024).
Ekspor utama Indonesia ke Jepang pada 2024 didominasi batu bara sebesar 15,8%dari total ekspor Indonesia ke dunia, nikel 5,52%, dan konduktor elektrik 4,07%.
Di sisi lain, impor nonmigas Indonesia dari Jepang menunjukkan tren positif 8,21% dalam periode tersebut. Impor utama Indonesia dari Jepang didominasi produk logam 3,03%, kendaraan bermotor 2,9%, dan tembaga 2,81%.
"Sebagai mitra dagang dan investasi potensial, Indonesia sangat terbuka untuk kerja sama di sektor sektor strategis termasuk di sektor energi hijau (renewable energy) dan produk berkelanjutan (sustainable product). Dengan komitmen tinggi terkait isu lingkungan, Indonesia mampu menjadi mitra penting Jepang dalam menciptakan rantai pasok hijau dan mendorong transisi energi hijau di kawasan," tambah Roro.
Simak juga Video: Jepang akan Kirim Tenaga Ahli untuk Bantu Makan Bergizi Gratis di Indonesia
[Gambas:Video 20detik]
Được in lại từ detik_id, bản quyền được giữ lại bởi tác giả gốc.
Tuyên bố miễn trừ trách nhiệm: Nội dung trên chỉ đại diện cho quan điểm của tác giả hoặc khách mời. Nó không đại diện cho quan điểm hoặc lập trường của FOLLOWME và không có nghĩa là FOLLOWME đồng ý với tuyên bố hoặc mô tả của họ, cũng không cấu thành bất kỳ lời khuyên đầu tư nào. Đối với tất cả các hành động do khách truy cập thực hiện dựa trên thông tin do cộng đồng FOLLOWME cung cấp, cộng đồng không chịu bất kỳ hình thức trách nhiệm nào trừ khi có cam kết rõ ràng bằng văn bản.
Website Cộng đồng Giao Dịch FOLLOWME: www.followme.asia
Tải thất bại ()