
Pertumbuhan ekonomi Indonesia di kuartal-I 2025 hanya mencapai 4,87%. Asosiasi Pengusaha Indonesia (APINDO) menilai angka ini sebagai tanda lampu kuning.
Ketua Umum APINDO Shinta Kamdani mengatakan angka pertumbuhan ekonomi kuartal-I ini lebih rendah dibandingkan tahun sebelumnya. Menurut dia, angka ini merupakan lampung kuning bagi pemerintah, pengusaha, hingga masyarakat Indonesia.
"Angka ini adalah lampu kuning. Bukan hanya untuk pemerintah maupun pelaku industri besar, tetapi juga untuk kita semua. Karena dalam perekonomian modern, everything is interconnected," kata Shinta dalam Diplomat Success Challenge, di Hallf Patiunus, Jakarta Selatan, Jumat (13/6/2025).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Baca juga: Ekonomi Lagi Gonjang-ganjing, Investasi Saham Masih Cuan? |
Shinta menerangkan tekanan ini semakin menantang apabila dilihat dari kondisi sektor ketenagakerjaan di Indonesia. Berdasarkan data BPJS Ketenagakerjaan, sebanyak lebih dari 40 ribu pekerja terpaksa mengajukan klaim Jaminan Kehilangan Pekerjaan (JKP) dalam kurun waktu tiga bulan pertama.
"Sektor tekstil, garmen, dan elektronik yang selama ini menjadi labor intensive backbone industri padat karya adalah yang paling terdampak. Dan tekanan ini bukan berdiri sendiri, hadir di tengah kompetisi global yang semakin tajam," imbuh Shinta.
Selain itu, Shinta menyebut ada faktor lain yang semakin menjadi tantangan. Di antaranya, ketidakpastian geopolitik global, perubahan konsumsi masyarakat, hingga menurunnya daya beli. Melihat hal itu, Shinta menilai pemerintah serta pengusaha tidak lagi bisa menjalankan strategi yang sama.
"Ketidakpastian geopolitik, perubahan pada konsumsi masyarakat, serta menurunya daya beli. Ini adalah sinyal tanda bahwa kita tidak bisa menjalankan strategi yang sama dan berharap hasil yang berbeda. Ini adalah momen untuk kita melakukan refleksi dan menyusun langkah baru yang adaptif. Kita membutuhkan perdekatan baru, mentalitas baru, dan disinilah peran kewirausahaan menjadi tidak tergantikan," tambah Shinta.
Simak juga Video: Deputi Gubernur Senior BI Bicara Masa Depan Ekonomi RI
[Gambas:Video 20detik]
Được in lại từ detik_id, bản quyền được giữ lại bởi tác giả gốc.
Tuyên bố miễn trừ trách nhiệm: Nội dung trên chỉ đại diện cho quan điểm của tác giả hoặc khách mời. Nó không đại diện cho quan điểm hoặc lập trường của FOLLOWME và không có nghĩa là FOLLOWME đồng ý với tuyên bố hoặc mô tả của họ, cũng không cấu thành bất kỳ lời khuyên đầu tư nào. Đối với tất cả các hành động do khách truy cập thực hiện dựa trên thông tin do cộng đồng FOLLOWME cung cấp, cộng đồng không chịu bất kỳ hình thức trách nhiệm nào trừ khi có cam kết rõ ràng bằng văn bản.
Website Cộng đồng Giao Dịch FOLLOWME: www.followme.asia
Tải thất bại ()